Menu

Gadis Berusia 5 Tahun Meninggal di Pelukanku, Kenang Pria yang Menyaksikan Kekacauan Setelah Pengeboman Bandara Kabul

Devi 28 Aug 2021, 11:43
Foto : IndiaTimes.com
Foto : IndiaTimes.com

RIAU24.COM -   Seorang pria Afghanistan yang termasuk di antara ribuan orang yang berusaha keluar dari negara yang kini telah diambil alih oleh Taliban menyaksikan pembantaian di Bandara Kabul pada hari Kamis. Warga negara Afghanistan, yang diidentifikasi sebagai Karl, yang telah bekerja sebagai penerjemah untuk pasukan AS berada di Hamid Karzai International pada hari Kamis ketika ISIS menyerang.

Berbicara kepada Fox News, Karl mengatakan seorang gadis berusia 5 tahun meninggal dalam pelukannya.  Dia mengatakan dia sedang berusaha untuk mengevakuasi kota ketika sebuah ledakan meledak di kerumunan orang. 

"Saya tidak bisa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi," katanya kepada Fox News.

"Tapi ledakannya sangat buruk dan banyak orang terluka." "Saya pikir beberapa orang Amerika, mereka juga terluka," tambahnya. 

Karl mengatakan dia mencoba membantu seorang gadis berusia 5 tahun di kerumunan, tetapi dia meninggal dalam pelukannya.  “Dia bukan anak perempuan saya. Saya melihatnya di tanah dan saya mengangkatnya dan saya membawanya ke rumah sakit tetapi dia meninggal tepat di pelukan saya, ”jelasnya.

Karl mengatakan dia juga membawa dua korban lainnya ke rumah sakit dengan kendaraannya. Menurutnya, tentara AS yang terkena ledakan sedang memeriksa paspor penumpang saat ledakan terjadi.

"Ledakan itu terjadi di sebuah kanal, dan orang-orang Amerika berada di seberang kanal dan mereka memeriksa paspor dan barang-barang orang dan orang-orang yang memiliki visa, mereka memeriksanya di bandara, jadi itu sebabnya mereka berada di luar," dia berkata.

Warga negara Afghanistan lainnya, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Shaun, mengatakan kepada Sky News bahwa dia dan istri serta putrinya baru saja meninggalkan gerbang bandara ketika bom meledak.

“Saya ada di sana bersama keluarga saya dan sebelum ledakan, kami hanya memutuskan untuk pulang karena kami tidak bisa masuk ke dalam bandara dan tiba-tiba kami mendengar ledakan yang sangat besar dan besar di sana dan kemudian saya melihat asap di mana-mana,” katanya. 

"Ledakan itu terjadi dan orang-orang menyebar ke mana-mana, ada banyak orang yang terluka, dan saya telah melihat beberapa orang yang mereka coba keluarkan tetapi mereka berdarah, mereka terluka," tambahnya.

Lebih dari seratus orang termasuk sedikitnya 12 tentara AS tewas dalam ledakan yang melanda Kabul. Negara Islam - Provinsi Khorasan  (IS-K) afiliasi dari ISIS telah mengambil tanggung jawab atas serangan.