Menu

Tak Sengaja Tinggalkan Kedua Bayinya di Mobil hingga Tewas Kepanasan, Ayah Ini Tak Dihadapkan dengan Dakwaan

Amerita 28 Sep 2021, 14:47
KREDIT: RUMAH PEMAKAMAN BOSTICK TOMPKINS
KREDIT: RUMAH PEMAKAMAN BOSTICK TOMPKINS

RIAU24.COM - Tidak ada satu tuntutan yang akan diajukan terhadap seorang ayah Carolina Selatan yang tak sengaja membunuh kedua anak kembarnya.

Ayah itu lupa mengantar kedua anaknya ke tempat penitipan anak dan meninggalkan keduanya di dalam mobil. Akibat paparan sinar matahari dan kurangnya oksigen, kedua bocah itu meninggal.
zxc1
Brycen dan Brayden McDaniel masih berusia 20 bulan, ditemukan tewas di dalam mobil di luar lokasi Akademi Pembelajaran Awal Sunshine House di Blythewood, Carolina Selatan, pada 1 September.

Sheriff Richland County, Leon Lott, mengatakan bahwa ayah mereka yang tidak diidentifikasi karena tidak ada tuntutan yang diajukan, bekerja di sebuah pabrik di daerah tersebut dan telah mengalami tekanan hebat di pekerjaannya sebelum kecelakaan.

"Ayahnya berada di bawah tekanan yang kuat di tempat kerja yang benar-benar memiliki pikirannya di tempat lain hari itu," kata Lott. 
zxc2
"Dalam benaknya, dia benar-benar percaya dia menurunkan kedua anak laki-laki itu di penitipan anak. Tidak ada keraguan dalam benaknya bahwa dia telah melakukan itu." 

Malam itu, sang ayah kembali ke tempat penitipan anak untuk menjemput anak-anak lelaki itu dan diberi tahu bahwa mereka tidak ada di sana. Saat itulah dia menemukan mereka tak bernyawa di kursi belakang mobil, tambah Lott.

Dia mencoba melakukan tindakan penyelamatan nyawa pada si kembar, tetapi sudah terlambat, menurut sheriff.

"Dia tidak bermaksud melakukannya. Tuhan, dia tidak bermaksud melakukannya. Dia harus hidup dengan itu sepanjang hidupnya," kata Lott.

Indeks panas di dalam mobil adalah 120 derajat pada 1 September, Koroner Richland County Nadia Rutherford mengatakan tidak butuh waktu lama untuk merenggut nyawa bocah-bocah itu.

Cara kematian si kembar dianggap tidak disengaja, dan penyebab kematian mereka terdaftar sebagai hipertermia.

Lott mengingat wawancara sang ayah, yang menurutnya adalah "salah satu wawancara paling menyayat hati yang pernah Anda lihat."

"Emosi murni yang keluar bukanlah sesuatu yang bisa dipalsukan," kata Lott.