Menu

Remaja yang Kakinya Diamputasi Saat Bayi Menyumbangkan Kaki Palsu Untuk Gadis Kecil di Afrika

Devi 13 Jan 2022, 14:02
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Dalam tindakan kebaikan yang menyentuh, seorang remaja yang kakinya diamputasi saat masih bayi menyumbangkan kaki palsunya kepada seorang gadis kecil di Gambia, Afrika

Euan Murray menyumbangkan 10 kaki palsunya untuk Wudeh yang berusia sembilan tahun di Afrika sub-Sahara dalam upaya untuk memungkinkannya pergi ke sekolah , Metro melaporkan.

zxc1

Euan, 14, lahir dengan Fibular Hemimelia, yang berarti kaki kirinya tidak tumbuh dengan baik di dalam rahim, dan dia mengalami amputasi di bawah lutut ketika dia berusia 11 bulan.

Meskipun menghadapi tantangan yang jelas, Euan kemudian menjadi pengendara sepeda gunung dan pemain hoki yang rajin. Tapi setelah dia tumbuh dari kaki palsu lamanya, dia memutuskan untuk menyumbangkannya kepada Wudeh, yang kehilangan kakinya karena kecelakaan pada usia tiga tahun.  


Euan dan keluarganya, yang tinggal di Bath, Inggris, ingin membantu anak-anak lain dalam posisi yang sama untuk mewujudkan impian mereka, jadi dia memutuskan untuk menyumbangkan kaki palsunya ke badan amal yang berbasis di Bristol, Legs4Africa.  

"Begitu anak-anak tumbuh dari kaki palsu mereka di Inggris, mereka dibuang, yang tampaknya sia-sia. Kami mendengar tentang Legs4Africa jadi memutuskan untuk menyumbangkan semua kaki tua Euan kepada mereka, sehingga mereka dapat digunakan kembali," ibunya Amy dikutip seperti yang dikatakan oleh Metro . 

"Kami sangat senang ketika kami menemukan bahwa itu telah diberikan kepada seorang gadis kecil di Afrika. Dengan kaki barunya itu berarti dia sekarang dapat pergi ke sekolah dan bermain dengan anak-anak lain," tambahnya. 

Evie Dickinson, manajer penggalangan dana Legs4Africa, mengatakan bahwa Euan dan Wudeh telah membangun hubungan yang luar biasa dari jauh.    

zxc2

”Kaki palsu sangat mahal di Gambia , jadi memiliki kaki dari Euan berarti Wudeh sekarang bisa bersekolah. Euan adalah panutan yang luar biasa, dia sangat sporty dan percaya diri," kata Dickinson.

Yang lebih mengharukan adalah kenyataan bahwa Euan dan keluarganya tetap berhubungan dengan Wudeh dan juga membantu biaya sekolahnya.

"Kami mencoba mengumpulkan uang untuk amal dan saudara perempuan Euan telah melakukan penjualan kue dan Euan, India dan ayahnya, Grant, memperbaiki sepeda selama penguncian untuk membantu," tambah Amy. 

Itu cerita kecil yang cukup menyentuh.