Menu

Begini Cara Soekarno-Hatta Bongkar Kibul Busuk Belanda di Mata Dunia

Azhar 8 Mar 2022, 07:30
Soekarno, Hatta, dan Sjahrir. Sumber: Internet
Soekarno, Hatta, dan Sjahrir. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Meskipun tengah ditahan di Menumbing, Bangka Belitung, Soekarno-Hatta tetap memiliki peran dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Yogyakarta.

Caranya yakni dengan membongkar habis-habisan kebohongan yang dibuat Belanda di depan mata dunia dikutip dari cnndindonesia.com.

Bentuk kontra-propaganda Sukarno-Hatta dan para tokoh yang ditahan itu adalah dengan penerbitan dokumen 54 lembar yang menguak kampanye hitam Belanda tentang Indonesia.

Berkas 54 halaman tersebut sampai ke meja Committee of Good Offices atau dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN) bentukan Dewan Keamanan PBB, pada 21 Januari 1949.

Beranggotakan tiga negara di dalamnya yakni, Belgia, Australia, dan Amerika Serikat, KTN berfungsi memfasilitasi perundingan antara Indonesia dan Belanda kala itu.

Dokumen tulisan M. Roem dan Hatta itu mengungkap perlakuan Belanda terhadap tahanan politik di Menumbing.

Mereka menceritakan jika Sukarno, Hatta, dan para menteri ditempatkan di kamar kecil berukuran 4x6 meter lengkap dengan sekat kawat di bagian depan.

Padahal sebelumnya klaim Diplomat Belanda Jan Herman van Roijen menyatakan jika para tokoh Indonesia diperlakukan dengan teramat baik.

Setelah dari sana, borok Belanda satu per satu mulai ketahuan. Dampaknya, KTN meminta Belanda memberikan keleluasaan kepada para tahanan politik di Menumbing untuk bebas menghirup udara pulau seluas 4.500 mil tersebut.

Sukarno, Hatta, dan para menteri juga diberikan jaminan hak berkomunikasi dengan siapa pun. Melalui dokumen itu pula, klaim Van Roijen yang menyebutkan Indonesia sudah tidak ada lagi dengan seketika terbantahkan.

Disisi lain, Yogya kemudian bergerak. Sri Sultan HB IX kemudian memerintahkan melancarkan Serangan Umum 1 Maret.