Menu

Titik Krusial Puncak Haji 2022: Jemaah Indonesia Diminta Patuh Saat Lempar Jumrah

Amastya 8 Jul 2022, 08:09
Jemaah haji Indonesia /okezone.com
Jemaah haji Indonesia /okezone.com

RIAU24.COM - Selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) 2022 terdapat titik krusial bagi jemaah. Titik krusial pertama terjadi saat wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022.

Armuzna Nasrullah Jasam selaku Kepala Satuan Operasional Masyair mengatakan, saat wukuf di Arafah seluruh pelayanan harus dipastikan berfungsi dengan baik, mulai dari pendingin udara atau AC di masing-masing tenda, ketersediaan air, kamar mandi hingga katering.

"Kami harus siapkan betul agar jemaah konsentrasi untuk ibadah. Kemudian juga di Muzdalifah," kata Nasrullah kepada Media Center Haji (MCH) di Makkah, Rabu (6/7/2022).

Kemudian, titik krusial yang paling penting kata Nasrullah adalah pada saat jemaah haji berada di Mina pada 10 Dzulhijjah. Jemaah haji yang sudah tiba di Mina akan lempar jumrah aqobah. Jadwal lempar jumrah pun harus menyesuaikan dengan ketentuan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

"Ada waktu-waktu di mana kita boleh melontar dan ada waktu-waktu yang kita tidak boleh melontar. Saya kira ketentuan ini jadi titik krusial juga, kita sampaikan ke jemaah untuk mematuhi aturan kesepakatan yang telah dibuat antara Misi Haji Indonesia dengan Kementerian Haji Arab Saudi," kata Nasrullah.

Pada saat melempar jumrah Nasrullah berharap seluruh jemaah haji Indonesia mengikuti jadwal yang telah ditetapkan agar semua berjalan dengan lancar.

"Tapi kalau misalnya ada yang melontar di waktu-waktu yang dilarang saya kira itu nanti akan sedikit banyak mempengaruhi pergerakan jemaah dan tentu kita tidak harapkan," katanya.

Arsad Hidayat selaku Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sebelumnya menjelaskan soal jadwal baru lempar jumrah dari Kementerian Arab Saudi.

"Tahun ini, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menetapkan jadwal lempar jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah dilakukan sejak dini hari sampai pukul 04.30 Waktu Arab Saudi (WAS)," kata Arsad.

Selain di jam yang telah ditentukan tersebut, jemaah juga bisa melakukan lempar jumrah Aqabah mulai pukul 16.00 WAS atau selepas waktu Ashar sampai pukul 21.00 WAS.

"Pemilihan waktu juga melihat kondisi dari cuaca yang sangat panas, akan lebih baik dan maslahat jika dilakukan di waktu yang saya sampaikan tadi," katanya.

Arsad menambahkan penyesuaian juga dilakukan pada saat jemaah melakukan lempar jumrah di Hari Tasyrik. Sebanyak 50% jemaah Indonesia akan melontar jumrah dari tengah malam hingga pukul 06.00 WAS. Sisanya akan melempar jumrah mulai pukul 17.00 WAS hingga 22.00 WAS.