Menu

Aceh Disebut Belanda 'Bangsa Maut' Karena Sulit Ditaklukkan Selama 3 Abad Lamanya 

Zuratul 27 Aug 2022, 10:39
Potret Pejuang Aceh Zaman Penjajahan Belanda ke Indonesia (tirto,id)
Potret Pejuang Aceh Zaman Penjajahan Belanda ke Indonesia (tirto,id)

RIAU24.COM - Setelah tertangkapnya Cut Nyak Dien, Aceh baru benar-benar jatuh ke tangan Belanda pada wal 1900-an, dan menjadi wilayah Nuisantara terakhir yang jatuh ke tangan penjajah. 

Bila dikatakan Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun, Aceh secara utuh dijajah Belanda kurang dari 50 tahun. Bila di buku-buku pelajaran sejarah dikatakan Indonesia dijajah selama 350 tahun, orang Aceh akan berkata, "Oh itu Jawa, Bukan Aceh", dikutip @kamarjeri_official pada Jumat (26/8/2022). 

Dan mungkin cuma sedikit yang tahu bahwa perang Jawa itu perang antara penguasa dan pemberontak, Penguasa Belanda dan Pemberontak Diponegoro. 

Sementara Perang Aceh adalah perang dua negara berdulat, yakni negara Aceh dan negara Belanda

Bila kita saksikan bagaimana Cut Nyak Dien menggelorakan perlawanan rakyatnya kepada Belanda, jelas semangat keacehan dan keislaman yang menjadikan salah satu sebab Aceh bertahan begitu lama dari upaya penaklukkkan oleh penjajah. 

Pernyataan Aceh sebagai Bangsa Maut disampaikan oleh Jendral Gerardus Petrus Booms. 

Ia menyebutkan, "Pengalaman bertahun-tahun lamanya memberikan petunjuk bahwa yang dihadapi itu adalah musuh dalam jumlah besar yang sangat gesit... suatu bangsa yang tidak gentar menghadapi maut". 

Kegagalan Belanda itu terus saja dibicarakan, sampai Belanda pun menaruh kagum, dan rada kagum itu diungkapkan oleh H.C Zentgraaff dalam buku Atjeh yang menyebutkan "Wanita Aceh gagah dan berani, mereka pendukung yang tidak mungkin didamaikan, dan bila ia turut bertempur, mereka melakukannya dengan gigih dan mengagumkan, bersikap tidak takut mati yang melebihi kaum pria. Ia mempunyai rasa benci yang menyala bahkan sampai saat menghadapi maut ia masih mampu meludahi muka di kaphe". 

(***)