Menu

Survei Indikator Politik Indonesia: Mayoritas Warga Setuju Harga Pertalite Jadi Rp10.000 per Liter

Amastya 8 Sep 2022, 09:48
Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa mayoritas warga setuju harga Pertalite jadi Rp10.000 per liter /MPI
Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa mayoritas warga setuju harga Pertalite jadi Rp10.000 per liter /MPI

RIAU24.COM - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengumunkan hasil bahwa mayoritas masyarakat Indonesia setuju kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite menjadi Rp10.000 per liter.

Hal ini dikatakan langsung oleh Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.

Burhanuddin menjelaskan persepsi harga itu terbentuk dari pertanyaan harga yang cocok untuk BBM jenis pertalite.

"Rp10.000 yang bisa menerima itu 57%. Jadi yang bisa menerima dengan harga (pertalite) Rp10.000 itu 57%, yang menolak itu 40%," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (7/9/2022) dikutip sindonews.com.

Kemudian Burhanuddin menuturkan, mayoritas warga menolak harga pertalite sebesar Rp11.000 sebesar 70,1%; dan yang menolak harga pertalite Rp12.000 sebesar 81,2%.

Selanjutnya warga yang menolak harga pertalite Rp13.000 sebanyak 86,3%; harga Rp14.000 sebanyak 87,6%; harga Rp15.000 sebanyak 88,2%; dan harga Rp17.200 sebanyak 90,1%.

"Semakin meningkat harga Pertalite, semakin tinggi penolakan harga tadi," katanya.

Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan pada 25-31 Agustus 2022. Ada 1.219 responden yang mengikuti survei berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah.

Adapun margin of error sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Sementara itu, proses pengambilan sampel dilakukan dengan metode wawancara via telepon.

(***)