Menu

Korea Utara Sedang Krisis Akut, Harta Kim Jong Un Malah Tembus Rp76 Triliun

Rizka 3 Mar 2023, 12:05
Kim Jong Un
Kim Jong Un

RIAU24.COM Korea Utara dilaporkan mengalami krisis pangan akibat pandemi Covid-19. Spekulasi tentang kelangkaan pangan di negara yang terisolasi itu mencuat ketika para pemimpinnya bersiap untuk membahas tugas maha penting dan mendesak untuk merumuskan kebijakan pertanian yang benar.

Saat krisis akut menghantam negara itu, kekayaan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan naik menjadi US$5 miliar atau sekitar Rp76 triliun pada 2023.

Menurut beberapa laporan media, pada 2023 kekayaan Kim mencapai US$5 miliar hingga US$6 miliar atau sekitar Rp76 triliun atau Rp91 triliun.

Wealthy Gorilla melaporkan harta Kim di tahun ini sebanyak US$5 miliar atau sekitar Rp76 triliun, sementara Edudwar mencatat kekayaan dia US$5,2 miliar atau Rp79 triliun.

Di situs caknowledge.com, kekayaan Kim mencapai US$6,0 atau sekitar Rp91 triliun. Mereka juga melaporkan harta pemimpin Korut itu bertambah US$500 juta atau sekitar Rp7,6 triliun per tahun dari 2020 hingga 2023.

Pada 2018, majalah bisnis Amerika Serikat, Forbes, sampai-sampai menjadikan Kim Jong Un di urutan ke-36 sebagai orang berpengaruh di dunia.

Harta Kim menjadi sorotan usia banyak warga Korut sebal karena anaknya, Kim Ju Ae, tampil mewah saat krisis akut.

Menurut warga Korut, Ju Ae, tampak makan dan hidup enak. Ia juga terlihat sehat dibanding anak-anak lain di negara itu dan sering muncul di TV dengan baju mewah.

Kebanyakan warga di negara itu tak bisa makan dengan benar sehingga tulang pipi lebih menonjol daripada wajah, demikian laporan Radio Free Asia (RFA).

Terbaru, Ju Ae mengenakan jaket hitam dengan bulu di bagian kerah, kancing berwarna emas, dan sarung tangan saat menghadiri pembangunan jalan baru di Distrik Sopho, Pyongyang pada 25 Februari. Sementara itu, Korut tengah dihantam krisis akut beberapa tahun terakhir.

Negara Asia itu mengalami krisis pangan karena bencana alam dan sanksi internasional. Kondisi ini kian parah usai pemerintah menutup semua perbatasan rapat-rapat akibat Covid-19.

Pada Desember, Badan Pembangunan Pedesaan Korea Selatan melaporkan produksi pertanian Korea Utara sekitar 4,5 juta ton selama 2022.