Menu

Menlu AS Klaim China Belum Lewati Batas Terkait Pemberian Bantuan Untuk Rusia

Amastya 23 Mar 2023, 07:43
Antony Blinken, Menlu AS Sebut China belum lewati batas terkait pemberian bantuan ke Rusia /Reuters
Antony Blinken, Menlu AS Sebut China belum lewati batas terkait pemberian bantuan ke Rusia /Reuters

RIAU24.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken pada hari Rabu (22/3/2023) mengatakan bahwa China belum melewati batas dan memberi Rusia bantuan substansial meskipun telah meningkatkan bantuan diplomatik ke Moskow.

"Seperti yang kita bicarakan hari ini, kita belum melihat mereka (China) melewati batas itu," kata Blinken dikutip AFP.

Sebelumnya, selama berminggu-minggu Blinken telah memperingatkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan permintaan Rusia terkait senjata untuk perang Ukraina.

Pernyataan Blinken ini sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang apakah China memberikan bantuan mematikan kepada Rusia.

Berbicara dengan anggota parlemen di komite Senat, diplomat top AS itu menurut Reuters mengatakan bahwa China sangat hati-hati mengamati bagaimana Washington dan dunia menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Blinken mengatakan bahwa jika Rusia diizinkan untuk menyerang Ukraina dengan impunitas, itu akan membuka kotak Pandora untuk calon agresor dan mengarah ke dunia konflik.

"Taruhannya di Ukraina jauh melampaui Ukraina. Saya pikir itu memiliki dampak yang mendalam di Asia, misalnya," katanya.

Pernyataan Blinken muncul setelah pertemuan tingkat tinggi antara Rusia dan China.

Baru-baru ini, Presiden China Xi Jinping dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin bertemu di Moskow untuk membahas hubungan bilateral antara kedua negara.

"Saya pikir dukungan diplomatik mereka, dukungan politik mereka, dan sampai batas tertentu dukungan material untuk Rusia tentu bertentangan dengan kepentingan kami untuk mengakhiri perang ini," kata Blinken ketika berbicara tentang China.

Merujuk pada surat perintah penangkapan yang baru-baru ini dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk Presiden Rusia, Blinken mengatakan Washington akan mendesak negara-negara lain untuk mengekstradisi Putin jika dia berkunjung.

"Saya pikir siapa pun yang menjadi pihak di pengadilan dan memiliki kewajiban harus memenuhi kewajibannya," katanya.

Namun, dia menambahkan mengingat bahwa AS sebenarnya bukan pihak ICC, dia ingin menghindari terlibat dalam hipotetis dan sehubungan dengan Washington yang membantu ICC mengekstradisi Putin, dia harus melihat undang-undang.

"Saya tidak berpikir dia (Putin) memiliki rencana untuk bepergian ke sini segera," tambahnya.

(***)