Menu

Etika Umum di Jepang, Mulai dari Cara Bertamu hingga Berkunjung ke Museum

Devi 30 Mar 2023, 11:14
Foto : Suara.id
Foto : Suara.id

RIAU24.COM - Sebelum datang ke Jepang, kamu perlu tahu apa saja tata krama dan budaya yang berlaku di sana. Salah astunya etika di dalam ruangan.

Di Jepang, ada aturan tentang penggunaan alas kaki di dalam atau di luar ruangan. Tak hanya berlaku di dalam rumah, aturan ini juga berlaku di tempat-tempat umum.

Misalnya di tempat tradisional, beberapa restoran, kuil, kastil, maupun bangunan bersejarah lainnya.

Mari simak ulasannya.

1. Genkan

Untuk alas kaki, pembatas antara bagian dalam dan luar bukanlah pintu, melainkan area yang disebut genkan.

Genkan biasanya berupa area yang lebih rendah, untuk meletakkan atau melepas sesuatu. 

Sementara area yang lebih tinggi biasanya ditutupi jenis lantai yang berbeda.

Kamu wajib membuka alas kaki yang kamu pakai dari luar di area genkan. 

Selain itu sebaiknya letakkan sepatu ke arah pintu setelah melepasnya, sebagai bentuk tata krama yang baik.

Ketika berkunjung ke tempat bersejarah, sebaiknya gunakan sepatu yang mudah dilepas karena kamu kemungkinan besar akan sering melepasnya. 

Pastikan gunakan kaus kaki bersih dan tidak berlubang.


2. Etika Sandal
Ketika berkunjung ke rumah orang lain, sandal biasanya disediakan oleh tuan rumah. 

Ketika bertamu, sebaiknya pakai kaus kaki karena di Jepang memasuki rumah orang tanpa alas kaki dianggap kurang sopan.

Sandal biasanya bisa dipakai di area mana saja, kecuali di ruangan berlantai tatami.

Selain itu ketika masuk toilet, akan ada sandal toilet terpisah yang disediakan untuk digunakan di dalam kamar kecil.

Setelah selesai, jangan lupa lepas sandal toilet setelah digunakan, ya.

3. Cara Bawa Bagasi

Di luar genkan, kamu sebaiknya membawa koper beroda terutama di dalam ruang tatami. 

Tujuannya untuk menjaga kebersihan lantai dan supaya tikar tatami tidak rusak.

Hati-hati ketika meletakkan atau memindahkan barang bawaan di atas tikar tatami agar tak merusak lantai.

4. Foto di Dalam Ruangan
Tempat wisata di Jepang menerapkan kebijakannya masing-masing dalam hal fotografi atau pengambilan gambar. 

Sebagian besar kuil melarang pengambilan gambar di dalam ruang ibadah.

Sedangkan untuk museum dan bangunan bersejarah, memiliki kebijakan yang berbeda.

Beberapa tempat mengizinkan untuk mengambil gambar, ada pula yang melarang pengambilan gambar dengan menggunakan flash bahkan ada juga tempat wisata yang melarang wisatawannya untuk mengambil gambar di tempat tersebut.

Beberapa tempat wisata juga melarang penggunaan tripod, monopod, dan tongkat selfie.

Untuk kenyamanan, kamu bisa bertanya kepada staf agar tahu aturan yang berlaku di tempat tersebut. ***