Menu

Setidaknya 15 Orang Tewas Setelah Hujan Lebat Melanda China Barat Daya

Amastya 5 Jul 2023, 18:48
Foto yang diabadikan pada 4 Juli 2023 ini menunjukkan polisi paramiliter menggeledah suatu daerah setelah dibanjiri hujan lebat di Chongqing, China barat daya /AFP
Foto yang diabadikan pada 4 Juli 2023 ini menunjukkan polisi paramiliter menggeledah suatu daerah setelah dibanjiri hujan lebat di Chongqing, China barat daya /AFP

RIAU24.COM - Setidaknya 15 orang tewas dan beberapa hilang setelah hujan lebat di kota metropolitan Chongqing, China, lapor pejabat lokal dan media pemerintah, Rabu (5 Juli).

Kantor berita negara Xinhua mengatakan, mengutip pihak berwenang setempat, "Putaran terakhir hujan lebat sejak Senin telah menewaskan 15 orang dan menyebabkan empat lainnya hilang di Kota Chongqing, China barat daya pada pukul 7 pagi Rabu."

Jumlah korban juga dikonfirmasi oleh kantor berita AFP.

"Hujan lebat, terutama terlihat di daerah sepanjang Sungai Yangtze, telah memicu banjir dan bencana geologi, mengganggu kehidupan lebih dari 130.000 orang di 19 distrik dan kabupaten," tambah Xinhua.

Sebelumnya pada hari Selasa, para pejabat mengeluarkan peringatan untuk bencana yang dipicu hujan di sebagian besar wilayah China tengah dan barat daya.

Media pemerintah juga melaporkan bahwa Presiden Xi Jinping memerintahkan bahwa pihak berwenang di semua tingkatan harus memberikan prioritas utama untuk memastikan keselamatan dan properti orang.

Badan itu menambahkan, "Xi menggarisbawahi bahwa para pejabat terkemuka di semua tingkatan harus memimpin dalam memerangi banjir, mengutamakan keselamatan dan harta benda rakyat, dan berusaha untuk meminimalkan semua jenis kerugian."

Laporan menunjukkan tingkat kerusakan

Penyiar negara CCTV mengatakan bahwa para pekerja pada hari Selasa menemukan bahwa jembatan kereta api yang tertutup di pinggiran Chongqing telah runtuh setelah rusak oleh dampak aliran air gunung.

Xinhua melaporkan bahwa di provinsi tetangga Sichuan, pihak berwenang mengatakan lebih dari 460.000 orang terkena dampak hujan lebat bulan ini.

Seperti dilansir AFP, sekitar 85.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di tengah banjir bandang di daerah pegunungan dan kemungkinan tanah longsor di beberapa bagian negara itu diperkirakan minggu ini.

Fluktuasi suhu global

Menurut data dari Pusat Nasional AS untuk Prediksi Lingkungan, 3 Juli terdaftar sebagai hari terpanas yang pernah tercatat secara global.

Suhu global rata-rata mencapai 17,01 derajat Celcius (62,62 Fahrenheit), melampaui rekor Agustus 2016 16,92C (62,46F) ketika gelombang panas mendesis di seluruh dunia.

(***)