Menu

Mencoba Tinggalkan Gaza, Penyair Palestina Mosab Abu Toha Ditangkap Tentara Israel

Rizka 21 Nov 2023, 14:42
Mosab Abu Toha
Mosab Abu Toha

RIAU24.COM - Seorang penulis dan penyair Palestina Mosab Abu Toha yang telah berkontribusi pada The New Yorker dan publikasi lain yang mencerminkan kehidupannya di Gaza selama perang telah ditahan oleh militer Israel.

Abu Toha ditangkap ketika mencoba meninggalkan Gaza. Informasi ini didapat dari teman dan keluarganya. 

Abu Toha telah diberitahu oleh para pejabat AS bahwa ia dan keluarganya akan dapat menyeberang ke Mesir, karena salah satu anaknya adalah seorang warga negara Amerika. 

Mereka sedang dalam perjalanan dari utara ke selatan Gaza, menuju titik penyeberangan Rafah pada Minggu (19/11), lalu kemudian ditangkap bersama dengan pria Palestina lainnya di sebuah pos pemeriksaan militer Israel.

"Tentara menangkap Mosab ketika dia tiba di pos pemeriksaan, berangkat dari utara ke selatan, seperti yang diperintahkan tentara. Kedutaan Besar Amerika mengirimnya dan keluarganya untuk pergi melalui penyeberangan Rafah," kata saudara laki-laki penyair itu, Hamza, di media sosial. 

Kami tidak mendengar kabar apapun darinya,” lanjutnya.

Dilansir dari Guardian, teman Abu Toha, Diana Buttu, yang juga seorang pengacara Palestina-Kanada dan mantan juru bicara Organisasi Pembebasan Palestina, mengatakan bahwa putranya, yang lahir di Amerika, diizinkan untuk dievakuasi beberapa minggu yang lalu, tetapi nama Mosab tidak ada dalam daftar. 

“Akhirnya, mereka mendapatkan namanya dan nama istrinya serta anak-anak lainnya dalam daftar, dan mereka menunggu untuk keluar ketika keadaan sudah aman," kata Buttu. 

“Mereka mencoba mengungsi dari utara ke selatan ketika dihentikan di sebuah pos pemeriksaan dengan banyak orang lainnya. Mereka diperintahkan mengangkat tangan, menunjukkan bahwa mereka tidak membawa apa-apa. Mosab lalu diperintahkan menurunkan putranya dan kemudian tentara menangkapnya, bersama dengan banyak orang lainnya. Istrinya tidak pernah mendengar kabar darinya sejak saat itu," tambahnya. 

Baik Departemen Luar Negeri AS maupun Pasukan Pertahanan Israel (IDF), tidak menanggapi permintaan komentar.

Abu Toha telah menulis di majalah New Yorker tentang pengalamannya di bawah pengeboman di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. 

Kumpulan puisinya yang diterbitkan dalam bahasa Inggris di Amerika Serikat menjadi finalis penghargaan National Book Critics Circle dan memenangkan penghargaan American Book tahun ini.

"Dia adalah salah satu penulis kami yang paling produktif," kata Buttu. 

“Untuk dipublikasikan secara luas pada usia yang begitu muda dan mendapatkan semua penghargaan dan pujian untuk tulisannya, ini menunjukkan kepada Anda betapa hebatnya dia sebagai seorang penulis. Dia adalah seorang penyair yang luar biasa," kata Laura Albast, seorang jurnalis Palestina, editor dan teman Abu Toha. 

“Puisi yang ditulisnya sangat mudah dipahami, tetapi juga merupakan representasi dari apa yang terjadi pada kami, menggambarkan bagaimana dia mengendarai sepeda untuk mencoba mencapai rumah ketika bom berjatuhan," tambahnya.