Menu

Populasi Lajang di Korsel 'Meledak', Banyak Pria Tak Menikah gegara Ini

Devi 11 Jan 2024, 14:21
Populasi Lajang di Korsel 'Meledak', Banyak Pria Tak Menikah gegara Ini
Populasi Lajang di Korsel 'Meledak', Banyak Pria Tak Menikah gegara Ini

Oleh karena itu, rasio jenis kelamin antara 105 dan 107 anak laki-laki memungkinkan jumlah laki-laki dan perempuan yang kira-kira sama ketika kelompok tersebut mencapai usia subur.

Rasio jenis kelamin di Amerika Serikat pada 1950 berjumlah 105 dan masih 105 pada tahun 2021, pada kenyataannya, kondisi ini sudah stabil di Amerika selama data dikumpulkan. Sebaliknya, di Korea Selatan, rasio jenis kelamin berada pada kisaran normal dari tahun 1950 hingga sekitar tahun 1980, tetapi meningkat menjadi 110 pada tahun 1985 dan menjadi 115 pada tahun 1990.

Setelah sedikit fluktuatif pada tingkat yang tinggi selama 1990-an dan awal 2000-an, angka tersebut kembali ke kisaran normal secara biologis di 2010. Pada 2022, rasio jenis kelamin Korea Selatan adalah 105, jauh di dalam tingkat normal. Namun pada saat itu, benih-benih ketidakseimbangan usia pernikahan di Korea Selatan sudah mulai terbentuk.

Ada beberapa alasan mengapa rasio jenis kelamin Korea Selatan tidak seimbang selama 30 tahun.

Korea Selatan mengalami penurunan kesuburan yang cepat dalam periode 20 hingga 30 tahun, dimulai pada 1960an. Dari enam anak per wanita di 1960, kesuburan turun menjadi empat anak pada 1972, kemudian menjadi dua anak pada 1984. Sementara di 2022, tingkat kesuburan Korea Selatan turun menjadi 0,82, tingkat kesuburan terendah di dunia dan jauh di bawah tingkat normal 2,1 yang idealnya dibutuhkan.

Namun, preferensi budaya Korea Selatan terhadap anak laki-laki tidak berubah secepat penurunan jumlah anak. Memiliki setidaknya satu anak laki-laki merupakan keinginan kuat yang mempengaruhi preferensi kesuburan di Korea Selatan, terutama hingga tahun-tahun awal abad ke-21.

Halaman: 123Lihat Semua