Menu

Pemkab Bengkalis Berkolaborasi dan Libatkan Seluruh Tim Lintas Sektoral Untuk Menangani Ini

Dahari 4 Mar 2024, 13:56
Wabup Bengkalis Bagus Santoso
Wabup Bengkalis Bagus Santoso

RIAU24.COM -BENGKALIS - Dalam upaya mewujudkan Kabupaten Bengkalis zero Stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis bersama seluruh Tim lintas sektoral melakukan aksi kolaborasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis.

Sebagaimana diketahui bersama percepatan penurunan stunting ini merupakan salah satu program prioritas Nasional dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Melalui Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) dengan tema Riau "BERAKSI" (Bergerak dan Intervensi Kasus Stunting) yang digelar di Kantor Desa Simpang Padang Kecamatan Bathin Solapan, Senin 4 April 2024. Wakil Bupati (Wabup) Bagus Santoso berharap angka stunting  di Kabupaten Bengkalis terus menurun.

Orang Nomor Dua di Kabupaten Bengkalis ini menegaskan Sebagai Ujung Tombak penanganan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkalis harus menjalankan tugas serta fungsinya secara maksimal. Kinerja TPPS harus terus ditingkatkan, termasuk TPPS yang ada di Kecamatan maupun TPPS yang ada di Desa dan Kelurahan.

"Kepada seluruh stakeholder kami tegaskan untuk dapat berkontribusi serta ikut berpartisipasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing guna mengatasi masalah stunting ini. Kita harus bergerak cepat, sejak dini susun strategi dan sinergi agar semua lini bergerak cepat dalam penurunan stunting di Negeri Junjungan yang sama-sama kita cibtai ini,"ujar Bagus Santoso.

Wabuppun optimis dengan target capaian penurunan stunting tahun 2024 di Kabupaten Bengkalis mampu mencapai level 2-3 persen.

"Alhamdulillah, pada tahun 2023 lalu tingkat capaian prevalensi stunting kita sebesar 8,4 persen , sehingga kita dinobatkan sebagai Kabupaten dengan capaian prevalensi stunting terendah di Riau. Artinya kita telah mampu menekan penurunan prevalesi stunting sebesar 13,5 persen dari 21,9 persen pada tahun 2021. Namun demikian, kami minta kepada semua pihak, jangan berbangga diri dulu, dan kita juga tidak boleh lengah dengan apa yang telah kita raih, kita harus tetap waspada dengan terus bekerja keras untuk memastikan prevalensi stunting di kabupaten bengkalis ini jangan sampai naik, dan harus terus turun,"kata Bagus Santoso.

Wabup Bagus menyebutkan AKS Tahun 2024 ini fokus pada 7 Desa diwilayah kerja Puskesmas Balai Makam yaitu : Desa Simpang Padang, Desa  Petani, Desa Air Kulim, Desa Pematang Obo, Desa Tambusai Batang Dui, Desa Buluh Manis dan Desa Balai Makam. Kami berharap, apa yang menjadi tujuan dari kegiatan AKS dan Pelayanan KB serentak ini bisa kita capai.

"Kegiatan Gebyar AKS ini memiliki target meningkatnya jumlah Baduta dan Balita yang ditimbang di Posyandu, mendorong terpenuhinya target indikator pada lima pilar dalam strategi Nasional, menjalin kerjasama lintas sektor dan lintas program dengan para pihak terkait  sebagai bentuk pendekatan penanganan  stunting secara pentahelix, menurunkan persentase capaian angka kebutuhan yang tidak terpenuhi," ungkapnya.

"Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, dan yang tak kalah pentingnya, melalui Gebyar AKS ini juga, kita bisa menghasilkan beberapa hal, antara lain, terlaksananya AKS sesuai pedoman dan tata waktu yang telah ditentukan. Dengan tersedianya data informasi sebaran resiko stunting disetiap Desa/Kelurahan, tersusunnya rekomendasi dan rencana tindak lanjut sebagai bentuk intervensi kepada kelompok sasaran yang diaudit, sehingga dapat dipastikan kondisinya membaik dan dinyatakan tidak beresiko dan tidak stunting,"sambungnya.

Wabup Bagus berharap kedepannya kegiatan AKS ini bisa diperluas lagi ke seluruh desa dan kelurahan yang ada di daerah ini. Terkhusus kepada 12.394 ibu hamil, 56.805 Balita, dan 98.517 pasangan usia subur. pastikan semua sasaran tersebut mendapatkan perhatian dan pemantauan, agar upaya intervensi stunting memberikan hasil yang maksimal.

"Saya juga harap kepada seluruh sasaran intervensi percepatan penurunan stunting untuk mendapatkan rencana tindak lanjut, intervensi yang terukur dan terlaporkan dengan baik. Semua pihak untuk dapat mengambil peran sesuai dengan tugas fungsi dan perannya dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis,” pungkasnya.