Ternyata Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan-Kecerdasan Balita

RIAU24.COM - Tidur bagi anak balita bukan sekadar waktu istirahat, melainkan fase kritis untuk pertumbuhan otak, fisik, dan perkembangan emosi mereka. Dalam jurnal yang dipublikasikan American Academy of Pediatrics, antara 25-50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang. Hal ini dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental
Manfaat Tidur bagi Pertumbuhan Anak
Dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, SpA mengatakan tidur merupakan salah satu bagian fundamental dalam proses perkembangan otak dan sistem saraf anak.
"Selama fase deep sleep, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan (growth hormone) dalam jumlah besar, yang utamanya berperan untuk perkembangan tulang, otot, dan sejumlah organ yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Di saat yang sama, otak memproses dan menyimpan informasi, memperkuat daya ingat, serta membentuk kemampuan belajar dan regulasi emosi," jelas dr. Yuni dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).
Penelitian yang dipublikasikan American Academy of Pediatrics juga menunjukkan kurang tidur pada anak usia dini berkaitan dengan risiko lebih tinggi terhadap gangguan atensi, kecemasan, bahkan kejadian obesitas dan hipertensi di kemudian hari.
Gangguan yang Sering Diabaikan, tapi Berdampak Besar