Terungkap! Ternyata Keseringan Pakai ChatGPT Bisa Bikin Otak Lemot
Setelah melakukan 3 kali tes, mereka diminta menuliskan ulang salah satu esai yang sudah dibuat. Tapi, kali ini kelompok pengguna ChatGPT harus melakukannya tanpa alat bantu, sedangkan kelompok yang sebelumnya hanya menggunakan otak diperbolehkan memakai ChatGPT.
Kelompok pertama hampir tidak mengingat apa-apa dari esai mereka sendiri. Pemeriksaan EEG juga memperlihatkan gelombang otak alfa dan theta yang lebih lemah. Ini menunjukkan proses memori yang mendalam telah terlewat.
"(Pengguna AI) tugasnya memang selesai, dan bisa dibilang efisien. Tapi seperti yang sudah ditunjukkan, Anda tidak benar-benar mengintegrasikan apapun ke dalam jaringan memori otak," sambungnya.
Kelompok kedua justru menunjukkan performa yang baik dan peningkatan signifikan pada konektivitas otak di seluruh frekuensi EEG. Penelitian ini menunjukkan adanya jika AI digunakan dengan benar, maka ini bisa meningkatkan pembelajaran. ***