Komisi X Nangis Merespons Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon soal Pemerkosaan Massal 1998
“Apa yang terjadi saat itu, pemerintah Jepang menerima semua korban Jugun Ianfu. Duta besarnya sampai membungkuk. Kita bangsa sendiri, kenapa begitu berat menerima ini?” tutur Mercy seraya terisak.
Pernyataan itu merujuk pada People's Tribunal on Japan’s Military Sexual Slavery tahun 2000 di Tokyo, yang menyoroti pengakuan dan permintaan maaf Jepang terhadap korban eksploitasi seksual militer selama Perang Dunia II.
Fadli Zon Klarifikasi: Akui Kejadian, Persoalkan Diksi
Fadli Zon, yang kini menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, membantah tudingan bahwa ia menyangkal peristiwa kekerasan seksual pada Mei 1998. Ia menyatakan bahwa dirinya mengakui kejadian tersebut terjadi, namun mempermasalahkan penggunaan istilah "massal".
“Saya tidak menyangkal. Dalam penjelasan saya, saya akui kejadian itu. Tapi kata 'massal' itu yang saya rasa perlu kita kaji ulang,” ujar Fadli.
Politikus Partai Gerindra itu juga menyebut bahwa laporan-laporan, termasuk yang diterbitkan oleh media seperti Tempo, mengandung kecenderungan untuk membangun narasi yang menyudutkan kelompok tertentu.