Kanker Pankreas Bisa Terdeteksi Lewat Feses, Begini Ciri-cirinya
Sebagai upaya deteksi dini, ilmuwan menguji coba sampel feses sebagai pendekatan dalam diagnosis kanker. Feses menyimpan banyak informasi tentang kondisi kesehatan seseorang.
Hal ini karena usus manusia adalah rumah bagi triliunan bakteri, jumlah sel bakteri dalam tubuh bahkan melebihi jumlah sel manusia, sekitar 40 triliun berbanding 30 triliun. Penghuni mikroskopis ini membentuk komunitas kompleks yang dapat mencerminkan kondisi kesehatan, termasuk keberadaan penyakit.
PDAC biasanya berkembang di bagian pankreas yang terhubung ke usus, dan kebanyakan orang buang air besar secara teratur. Adapun sampel tinja memberikan gambaran praktis dan non-invasif tentang apa yang terjadi di dalam tubuh.
Terobosan terbaru ini berasal dari studi internasional tahun 2025 yang melibatkan ilmuwan di Finlandia dan Iran, yang bertujuan untuk meneliti hubungan antara bakteri usus dan timbulnya kanker pankreas di berbagai populasi.
Para ilmuwan mengumpulkan sampel tinja dan menganalisis DNA bakteri menggunakan teknik yang disebut pengurutan amplikon gen 16S rRNA. Para ilmuwan mengurutkan dan membandingkan wilayah genetik yang terdapat dalam genom setiap bakteri, yang memungkinkan mereka mengidentifikasi dan menghitung berbagai spesies bakteri secara bersamaan.
Hasilnya, pasien dengan PDAC menunjukkan penurunan keragaman bakteri di usus mereka, dengan spesies tertentu yang diperkaya atau berkurang dibandingkan dengan orang sehat.