Patah Hati Bisa Sebabkan Kematian, Ini Studi Terbarunya
"Kelompok dengan tingkat duka tinggi ini tampaknya sudah rentan sejak sebelum kehilangan terjadi. Mereka butuh perhatian khusus dan mungkin memerlukan dukungan tambahan," ujar Nielsen, Rabu (30/7).
Faktor sosial ekonomi rendah, kondisi kesehatan yang buruk, serta gejala depresi dan kecemasan sebelumnya juga disebut turut memperparah dampak duka mendalam.
Meski penyebab kematian dalam studi ini tidak dijabarkan secara spesifik, temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang mengaitkan stres berkepanjangan dengan penyakit fisik.
Sindrom patah hati atau Takotsubo cardiomyopathy adalah kondisi jantung serius yang bisa dipicu oleh stres emosional berat seperti kehilangan pasangan.
Profesor Sian Harding, ahli jantung dari Imperial College London, menyebut pentingnya studi ini karena memberi perspektif jangka panjang.
"Kita sudah tahu efek langsung duka terhadap kesehatan jantung. Tapi studi ini menunjukkan bahwa stres semacam itu, jika berlangsung lama, bisa merusak tubuh secara keseluruhan," jelasnya.