Manuver Prabowo di Tengah Bayang Dinasti: Strategi Lepas dari Pengaruh Jokowi?
RIAU24.COM -Dinamika politik antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik. Di tengah isu dinasti politik dan tekanan oligarki, sejumlah pengamat menilai Prabowo mulai menunjukkan langkah-langkah strategis untuk membebaskan diri dari bayang-bayang kekuasaan lama.
Isu ini mencuat setelah muncul wacana agar pasangan Prabowo–Gibran Rakabuming Raka menjadi “paket politik” hingga 2029 mendatang. Rumor tersebut memicu spekulasi bahwa Jokowi berupaya mempertahankan pengaruhnya melalui jalur keluarga.
“Pak Jokowi memperlihatkan ketakutan, kalau bukan kegelisahan, bahwa jika tidak dijamin oleh anaknya sendiri, dia akan ada dalam kepungan politik,” ujar pengamat politik Rocky Gerung dalam diskusi publik yang diunggah di kanal Refly Harun Official, Selasa (8/10).
Menurut Rocky, Jokowi ingin memastikan warisan politiknya tidak terganggu setelah lengser.
“Ia ingin reputasinya sebagai presiden dua periode tidak dibatalkan oleh kekacauan politik atau keputusan hukum di masa depan,” tambahnya.
Wacana soal peran politik Gibran kembali menguat seiring manuver elite pemerintahan baru. Namun, langkah itu memunculkan perdebatan publik tentang batas antara loyalitas keluarga dan praktik dinasti kekuasaan.