Manuver Prabowo di Tengah Bayang Dinasti: Strategi Lepas dari Pengaruh Jokowi?
“Tidak mungkin isu seperti ini direndam. Ini sudah menjadi isu publik yang dibicarakan di mana-mana,” kata Rocky.
Ia menilai, jika Jokowi terus mendorong keterlibatan Gibran, maka politik Indonesia akan memasuki fase “ketidakpastian baru” yang dipicu oleh perebutan pengaruh internal.
Sementara itu, analis politik Said Didu menilai Prabowo sedang menjalankan strategi yang ia sebut sebagai “memakan bubur panas dari pinggir.” Menurutnya, Prabowo tengah menata kekuasaan melalui lima tokoh kunci yang disebutnya sebagai “lima sendok strategis.”
“Jamari Caniago mengontrol kepolisian, Safri Samsudin di pertahanan, Ahmad Dofiri untuk reformasi polisi, Purbaya di keuangan, dan Rosan Roslani di BUMN,” ujar Said Didu dalam tayangan di kanal YouTube-nya, dikutip CNN Indonesia, Rabu (9/10).
Ia menambahkan, langkah itu menunjukkan upaya Prabowo untuk membersihkan kabinet dari pengaruh kelompok lama.
“Prabowo ingin membebaskan diri dari geng Solo, oligarki, dan Parcok. Tapi untuk itu dia masih butuh dua sendok tambahan — satu di bidang hukum dan satu lagi di pemberantasan korupsi,” kata dia.