Menu

Ekonom Komentari Sikap Luhut soal Proyek Whoosh: Stop Saja, Itu Barang Busuk 

Zuratul 21 Oct 2025, 16:35
Ekonom Komentari Sikap Luhut soal Proyek Whoosh: Stop Saja, Itu Barang Busuk.
Ekonom Komentari Sikap Luhut soal Proyek Whoosh: Stop Saja, Itu Barang Busuk.

RIAU24.COM -Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin merespons sikap Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh busuk sejak awal. Wijayanto setuju, lantaran kereta yang dibangun di era Jokowi itu terlalu dipaksakan.

"Whoosh memang terlalu dipaksakan. Ini dijalankan dengan reverse planning, artinya diputuskan dulu, dimulai, baru secara paralel dibuat perencanaan. Makanya terjadi banyak masalah," ujar Wijayanto kepada inilah.com, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Sejalan dengan pernyataan Wijayanto, Luhut memang menyebut bahwa proyek KCJB sudah bermasalah sejak awal perencanaan. Wijayanto pun mengaku, jika kembali ke masa lalu sebaiknya Whoosh tidak perlu dibangun.

"Jika kita boleh kembali ke masa lalu, maka sebaiknya proyek Whoosh tidak dijalankan. Sama dengan IKN dan Kertajati," jelas dia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) tiba-tiba menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) adalah barang busuk, sangatlah aneh. Pada 2021, Jokowi menunjuk Luhut sebagai Ketua Komite Proyek KCJB.

Dalam sebuah diskusi bertema setahun kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran di sebuah hotel megah di Jakarta, Kamis (16/10/2025), Luhut tiba-tiba berkomentar miring soal Kereta Whoosh, dulunya bernama KCJB.

Padahal, Luhut adalah bagian dari proyek Kereta Whoosh yang saat ini bikin gaduh. Lantaran, beban utang dari pembangunan kereta cepat senilai US$7,27 miliar. sangat membebani anggaran.

“Saya yang sedari awal mengerjakan itu (proyek KCJB), saya nerima sudah busuk itu barang (Kereta Whoosh)," tegas Luhut.

Mengingatkan saja, lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana KCJB, Jokowi menunjuk Luhut sebagai Ketua Komite Proyek KCJB. Beleid itu diteken pada 6 Oktober 2021.

Selanjutnya, pasal 3A perpres itu, menyebut 3 anggota Komite Proyek KCJB yakni Menteri BUMN, Erick Thonir; Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati; dan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.

Saat masih menjabat Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) era Jokowi, Luhut sangat menyanjung keberadaan Kereta Whoosh. Dia bilang, kereta cepat ini merupakan keberhasilan pemerintahan Jokowi, dalam mewujudkan transportasi modern yang cepat.

“Pada hari ini kita patut berbahagia dan berbangga hati, karena Indonesia menorehkan tinta sejarah baru dalam dunia perkeretaapian modern,” kata Luhut saat peresmian Kereta Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Luhut mengaku menerima penugasan langsung dari Presiden Jokowi untuk melanjutkan pembangunan proyek KCJB di akhir 2019. Mulai soal pembebasan lahan, koordinasi yang tidak bagus, hingga kesulitan pendanaan akibat pandemi COVID-19.

"Tentu tidak heran banyak pihak yang pesimis proyek ini bisa diselesaikan. Tapi saya ingin melaporkan Presiden, Bapak memberikan semangat kepada kami untuk menyelesaikan kereta api ini," kata Luhut.

Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu langsung melontarkan sindiran tajam kepada Luhut, lewat akun media sosial (medsos). “Mulai buang badan. Hahaha. Ada yang mulai buang badan,” tulis Said Didu, dikutip Minggu (19/10/2025).

(***)