Prabowo Mau Ganti Posisi Penting BUMN dari Pekerja Asing, Said Didu: Kalau Orang Asing, Gak Ada Lagi Titipan
“Saya pernah menyeleksi hampir sepuluh ribu calon direksi,” katanya pelan, sebelum menambahkan, “Yang paling banyak penitipnya, itu yang saya coret pertama.”
Kalimat sederhana itu menggambarkan betapa dalamnya praktik titipan jabatan di tubuh perusahaan negara yang mengelola triliunan rupiah uang publik.
Said percaya, hanya dengan menghapus ruang kompromi politik itulah BUMN bisa pulih. Karena itu, ide menunjuk warga asing, katanya, bukan untuk melemahkan kedaulatan, melainkan untuk menutup jalur lobi.
“Kalau orang asing, siapa yang mau menekan? Yang mau menekan saja mungkin bahasa Inggrisnya tidak bisa,” ujarnya sinis.
Dalam pandangannya, kehadiran profesional luar negeri bisa menjadi shock therapy yang menyingkirkan budaya ‘titipan’ sekaligus menegaskan profesionalisme manajerial yang selama ini hilang di BUMN.
Ia menyadari langkah ini akan menimbulkan resistensi besar. Tapi, seperti ia sampaikan, “Ini darurat.” Baginya, situasi ini bukan lagi soal nasionalisme simbolik, tetapi soal kebersihan tata kelola.