Menu

Ketegangan Kembali Memanas Setelah Jet Tempur Tiongkok Mengunci Radar Pesawat Jepang

Amastya 8 Dec 2025, 13:48
Gambar representatif hubungan Tiongkok-Jepang Foto/ AFP
Gambar representatif hubungan Tiongkok-Jepang Foto/ AFP

RIAU24.COM - Ketegangan antara Jepang dan Tiongkok setelah komentar PM Jepang tentang Taiwan bulan lalu kembali meningkat.

Tokyo kini menuduh Beijing mengarahkan radar jet tempur Tiongkok ke pesawat militer Jepang dalam dua insiden berbahaya di dekat Kepulauan Okinawa, Jepang.

Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengatakan bahwa jet J-15 dari kapal induk Liaoning Tiongkok dua kali mengunci radar pesawat Jepang.

Takaichi mengajukan protes kepada Tiongkok atas insiden yang ‘sangat disesalkan ini’ dan memanggil duta besar Beijing.

Takaichi juga menyebut iluminasi radar sebagai ‘tindakan berbahaya,’ dan menambahkan bahwa tindakan tersebut telah melampaui batas yang diperlukan untuk keselamatan penerbangan pesawat.

Tanggapan Tiongkok

Tiongkok telah menolak klaim Jepang dan melanjutkan klaim balasannya.

Juru bicara Angkatan Laut Tiongkok, Kolonel Wang Xuemeng, mengatakan bahwa pesawat Jepang telah berulang kali mendekati dan mengganggu Angkatan Laut Tiongkok saat sedang melakukan latihan terbang berbasis kapal induk yang telah diumumkan sebelumnya di sebelah timur Selat Miyako.

Tiongkok menolak klaim yang dibuat oleh Perdana Menteri Jepang Takaichi, menuduh Jepang mengancam pesawatnya dan menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah dan pencemaran nama baik.

Tiongkok juga mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya dan menunda rencana untuk melanjutkan impor makanan laut Jepang di tengah hubungan yang tegang.

Sementara itu, Taiwan mengamati latihan maritim Tiongkok di dekat garis tengah, tetapi mencatat kondisinya tetap normal.

Tiongkok menggambarkan latihan tersebut sebagai operasi pencarian dan penyelamatan, sementara Taiwan menuduh Beijing melakukan perang psikologis dan menggunakan bahasa yang menyesatkan.

Tanggapan dan dukungan internasional

Meskipun duta besar AS menunjukkan dukungan untuk Jepang di media sosial, Presiden AS Trump dan para pejabat senior tetap bungkam mengenai isu ini meskipun Trump mengklaim sebagai pembawa perdamaian global.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa Trump secara pribadi mendesak Jepang untuk menghindari eskalasi menyusul percakapannya dengan Xi Jinping dari Tiongkok.

Australia menyatakan dukungannya untuk Jepang, mengutuk tindakan Tiongkok, dan berjanji untuk menegakkan tatanan berbasis aturan.

Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi bertemu dengan mitranya dari Australia, Richard Marles, di Tokyo dan mengatakan bahwa Jepang akan menanggapi dengan tegas dan tenang tindakan Tiongkok demi menjaga perdamaian dan stabilitas regional.

Apa yang memicu ketegangan Tiongkok-Jepang?

Pada 14 November, Takaichi ditanya oleh seorang anggota parlemen oposisi di parlemen tentang situasi yang mengancam kelangsungan hidup.

Sebagai tanggapan, Takaichi mencontohkan upaya untuk membawa Taiwan sepenuhnya di bawah kendali Beijing menggunakan kapal perang dan kekuatan militer dapat dianggap sebagai situasi semacam itu.

Istilah 'situasi yang mengancam kelangsungan hidup' yang digunakan oleh Perdana Menteri Jepang Takaichi merujuk pada istilah hukum khusus dalam hukum Jepang yang dibuat berdasarkan undang-undang keamanan tahun 2015.

Istilah ini menggambarkan situasi di mana serangan bersenjata terhadap negara asing yang terkait erat dengan Jepang menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup Jepang dan jelas membahayakan hak-hak dasar rakyat Jepang.

Beijing bereaksi keras terhadap pernyataan Takaichi, dan menyebutnya sebagai tantangan langsung terhadap kedaulatannya atas Taiwan.

(***)