Menu

Wabup Bagus Santoso Tinjau Potensi Pertanian di Bantan

Dahari 10 Dec 2025, 10:52
Wabup Bagus Santoso Tinjau Potensi Pertanian di Bantan
Wabup Bagus Santoso Tinjau Potensi Pertanian di Bantan

RIAU24.COM - Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis, H. Bagus Santoso, melanjutkan rangkaian kunjungannya di Kecamatan Bantan dengan meninjau langsung lahan pertanian cabai dan jagung di Desa Berancah.

Kunjungan ini merupakan upaya nyata Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk terus memotivasi masyarakat di sektor pertanian demi menjaga dan memenuhi stabilitas kebutuhan pokok daerah.

Setelah sebelumnya mengunjungi peternakan ayam petelur di Desa Bantan Tua, Wabup Bagus Santoso bersama Ketua TP PKK Hj. Siti Aisyah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Susy Hartati, Camat Bantan Rafli Kurniawan, dan jajaran pejabat terkait, bergegas meninjau lokasi pertanian milik Ustadz Bambang pada Selasa, 9 Desember 2025.

Kunjungan tersebut bertujuan memberikan semangat serta memacu masyarakat umum untuk mencontoh kiat-kiat keberhasilan yang telah dicapai oleh petani lokal, seperti yang diimplementasikan oleh Ustadz Bambang.

Dalam sesi dialog yang interaktif, Wabup Bagus Santoso bertukar pikiran dengan pemilik usaha pertanian, Ustadz Bambang, yang diketahui mendapatkan ilmunya dari Kediri dan berlatar belakang pondok pesantren. 

Ustadz Bambang memaparkan filosofi hidupnya dalam bertani serta strategi teknis yang ia gunakan.

Ustadz Bambang menekankan bahwa kegagalan adalah bagian dari tantangan. Ia melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk introspeksi, mulai dari mengoreksi ilmu pengetahuan yang dimiliki, menata kepribadian dan ucapan, hingga mengoreksi kualitas ibadah.

"Kegagalan itu sudah sering saya alami, Pak. Justru ketika ada kegagalan, bukan kita berhenti, tapi itu adalah tantangan bagi kita. Kalau memang semua itu sudah kita lakukan dengan baik, tetap juga masih gagal, berarti memang itu ujian kita," ujarnya.

Ia juga memberikan penekanan bahwa mencari nafkah melalui bertani adalah wajib dan hendaknya diniatkan sebagai ibadah, karena hal tersebut merupakan tuntunan agama.

Selain itu, Terkait strategi pemilihan bibit dan lahan, Ustadz Bambang menyarankan untuk mencari bibit cabai yang Tavi (Tahan Virus), baik yang lokal maupun hibrida. 

Hal ini krusial di dataran rendah seperti Bantan untuk mencegah penularan penyakit virus yang cepat.

Jenis lahan yang diolahnya di Berancah adalah jenis tanah liat atau liat pasir. Ia mengakui belum berani mengolah lahan gambut, namun untuk jenis tanah yang ada, ia telah berhasil menanam.

Dilahan tersebut, Ia menerapkan sistem tumpang sari dengan menanam jagung bersama cabai sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem. Hasil dari jagung dapat digunakan untuk menutupi biaya perawatan dasar cabai.

Menurut Ustadz Bambang, ia tidak menganggap pekerja sebagai "anak buah" atau diri sendiri sebagai "bos".

"Kita sama-sama anak buah, kita sama-sama cari rezeki, bos kita yang di atas," tukasnya.

Cabai Penyumbang Inflasi, Potensi Pulau Bengkalis

Wabup H. Bagus Santoso menyampaikan apresiasinya yang tinggi terhadap kiat sukses dan filosofi hidup yang dipegang teguh oleh Ustadz Bambang.

Wabup juga menegaskan bahwa Bambang adalah contoh pionir di Desa Berancah. Potensi pertanian di pulau Bengkalis terbukti nyata, terutama untuk komoditas cabai yang harganya saat ini mencapai seratus sepuluh ribuan per kilo dan merupakan penyumbang inflasi utama di Kabupaten Bengkalis.

"Hari ini Mas Bambang sebagai contoh pionir di Desa Berancah. Kita belajar dengan Ustaz Bambang. Mari bersama-sama, peluang-peluang usaha ini kita kolaborasikan," ajak Wabup.

Pemerintah Kabupaten Bengkalis, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, berkomitmen untuk terus mendorong dan memfasilitasi masyarakat dalam membuka peluang usaha di sektor pertanian.

Kunjungan ditutup dengan harapan agar hasil pertanian, khususnya cabai, di pulau ini terus melimpah dan memberikan berkah bagi semua petani.