Menu

KPU Sayangkan Peryataan Ketua Bawaslu Riau Soal Salah Input Data Pilpres

Riko 28 May 2019, 17:28
Nugroho Noto Susanto
Nugroho Noto Susanto

RIAU24.COM -  Komisoner KPU Riau Nugroho Noto Susanto sangat menyayangkan peryataan Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan yang menyatakan KPU Riau salah input data C1 di sistem informasi penghitungan suara (Situng) pada Pilpres 2019. Pihaknya menghimbau agar Bawaslu Riau membaca amar putusan Bawaslu RI tentang ditolaknya laporan BPN Prabowo-Sandi soal salah input di situng tersebut. 

"Kami menyayangkan aja pernyataan tersebut keluar justru saat berbuka puasa. Kami imbau agar kita semua membaca sekali lagi membaca amar putusan Bawaslu RI tentang ditolaknya laporan BPN soal salah input Situng, " kata Nugroho. Selasa 27 Mei 2019.

Ditanya apakah Bawaslu Riau terkesan mencari masalah dengan KPU soal tuduhan itu, Nugroho menjelaskan bahwa dirinya tidak menyatakan demikian. 

"Saya tidak menyatakan demikian, mungkin perlu lebih sering ngopi aja. Maklum puasa kan fokus ke ibadah, jadi agak jarang ngopi bareng, " sindir Nugroho. 

Dijelaskan Nugroho, Bawaslu RI sudah jelas dan terang memutuskan menolak bahwa narasi atau laporan Situng KPU oleh BPN sebagai bentuk kecurangan tidak terbukti. Dan keputusan itu hendaknya dijelaskan kepada Bawaslu tingkat bawahnya. 

"Mestinya keputusan ini yang dijelaskan oleh Bawaslu tingkat bawahnya, jelaskan ke struktur bawahnya isi amar keputusan itu, termasuk oleh Bawaslu Riau dan jajaran di bawahnya,"pungkasnya. 

Sebenarnya, dijelaskan Nugroho, Bawaslu Riau sudah memahami akan hal itu bahwa situng itu bukan rujukan resmi untuk penetapan perolehan suara dan calon terpilih. Kemudian sudah dimaklumi juga ada kesalahan operator yang kelelahan sehingga terjadi  human eror di Situng KPU. 

"jadi tidak benar ada kesengajaan yang TSM. Dan lebih-lebih lagi, Bawaslu RI juga sudah memutuskan bahwa dugaan tentang Situng itu tidak beralasan. Penjelasan apa lagi kira-kira yg belum jelas?, " tanya Dia. 

Soal polemik ini,  KPU mengaku belum ada mengagendakan dan membicarakan pertemuan dengan Bawaslu Riau. Meskipun demikian rencana ini merupakan ide yang baik dalam mendukung kebaikan bersama untuk lancarnya Pemilu 2019.

"Saya sudah mendengar dengan cermat pernyataan Bawaslu Riau dari uraiannya, tidak saja KPU Riau yang dipersoalkan, tetapi juga KPU RI. Memang ada bahasa "khususnya", tetapi diksi sebelumnya Rusidi menyebut KPU. Padahal KPU RI sudah menjelaskan di banyak media tentang kesalahan Situng itu. Lebih-lebih lagi, pernyataan dan pertanyaan ketua Bawaslu itu muncul jauh hari sesudah adanya keputusan Bawaslu RI tentang laporan BPN tentang kesalahan Situng KPU sebagai bentuk kecurangan TSM. Dengan demikian, ketua Bawaslu Riau idealnya merujuk pada keputusan Bawaslu RI, pimpinan di atas bawaslu Riau, "pungkasnya.

Soal salah hitung ini,  tambahnya,  pihaknya sudah perintahkan KPU kabupaten/ kota yang salah input untuk menjelaskan ke publik. Memang tidak semua kab/kota melalukai klarifikasi. Tapi KPU Riau sudah meminta langsung ke KPU kab/kota untuk menjelaskan ke publik.

" Dumai contohnya yang waktu itu Dumai sangat viral, maka Dumai kami minta menjelaskan. Karena Situng itu ada di KPU kabupaten kota, dan langsung berhubungan dengan operator KPU RI, "tuturnya.

Sebelumya,  Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan dalam buka puasa bersama awak media, mempertanyakan alasan KPU Riau belum menjelaskan soal banyaknya salah input C1 Pilpres pada situng KPU. Hal ini dipertanyakan lantaran kegaduhan Pemilu yang terjadi sekarang salah satunya disebabkan input C1 di situng KPU. 

"maka dari itu kita minta KPU menjelaskan kepada masyarakat kenapa banyak salah input C1 di situng KPU.  Sebab sumber kegaduhan terjadi di Pemilu ini salah satunya salah input, " jelasnya.