Menu

Buntut Kesaksian Keponakan Mahfud MD di MK, Mendagri Pun Akhirnya Beri Klarifikasi

Siswandi 20 Jun 2019, 14:56
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

RIAU24.COM -  Kesaksian Hairul Anas Suaidi di sidang lanjutan gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), tidak hanya memantik reaksi dari Partai  Bulan Bintang (PBB). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pun ikut bereaksi dan memberikan tanggapan.

Seperti diketahui, Hairul Anas Suaidi, dihadirkan tim hukum Prabowo-Sandi, sebagai saksi dalam sidang lanjutan di MK, Kamis 20 Juni 2019 dini hari tadi.

Dalam kesaksiannya, keponakan mantan Ketua MK Mahfud MD itu, mengaku menerima materi 'kecurangan bagian dari demokrasi' saat hadir dalam pelatihan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu. Di antara pemateri itu, adalah Kepala Staff Presiden Moeldoko dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Seperti diketahui, Ganjar adalah kader dari PDI Perjuangan.

Dilansir republika, Mendagri Tjahjo Kumolo membantah pernyataan Hairul tentang materi kecurangan dalam Pemilu tersebut. Ditegaskannya, tidak benar jika terdapat materi tersebut dalam pelatihan TKN. Termasuk tuduhan materi tersebut disampaikan saat Moeldoko menjadi salah satu pembicara.

"Nggak ada. Saya kira itu perlu diklarifikasi, ga ada," ujar Tjahjo yang juga politisi senior PDIP, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 20 Juni 2019.

Lebih lanjut, Tjahjo menegaskan materi yang disampaikan TKN tidak pernah membenarkan adanya kecurangan dalam Pemilu 2019. Karenanya, ia menegaskan kesaksian Hairul tersebut tidaklah benar.

Menurutnya, pelatihan saksi tersebut bisa dipantau oleh semua pihak. Termasuk pemantau dalam negeri dan luar negeri. "Kita semua clean and clear kok," ujar dia.

Tjahjo juga yakin pelatihan tidak akan sampai membahas cara-cara untuk berbuat curang. "Saya kira enggak akan sampai ke situ," tambahnya, dilansir viva.

Seperti dirilis sejumlah media massa sebelumnya, saat memberi kesaksian di sidang MK, Hairul mengungkapkan tentang pelatihan TKN yang digelar di Jakarta. Ia mengaku, dalam pelatihan itu menerima materi pelatihan kecurangan bagian dari demokrasi.

Keponakan mantan hakim MK Mahfud MD itu menjelaskan, materi yang disajikan dirasa mengagetkan dan membuatnya merasa tidak nyaman dalam mengikuti pelatihan itu. Ia mencontohkan tentang pengerahan aparat untuk kemenangan salah satu pasangan calon yang menurut dia tidak sesuai dengan prinsip demokrasi.

"Terlebih lagi menunjukan gambar orang, tokoh, pejabat, kepala daerah yang diarahkan untuk memberikan dukungan logistik untuk salah satu paslon, ini mengganggu saya hingga pada akhirnya saya membantu 02," ujarnya saat memberikan kesaksian di sidang MK.

Sebelumnya, kesaksian Hairul Anas Suaidi tersebut sudah terlebih dikecam keras dari kubu PBB. Buntutnya, Hairul pun disebut bermental pecundang.

Pernyataan keras itu dilontarkan Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB, Sukmo Harsono. Ia mengatakan, sikap Anas menceritakan materi pelatihan saksi oleh TKN, sangat tidak beretika. Dia akan memaklumi jika Anas hanya berbicara soal 'robot' yang diklaim bisa membedah kecurangan situng KPU. ***