Menu

Iran Klaim Berhasil Patahkan Puluhan Juta Serangan Virus Komputer dari Amerika

Satria Utama 24 Jun 2019, 16:04
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM -  TEHERAN – Amerika Serikat (AS) telah melakukan serangan siber besar-besaran terhadap Iran. Serangan siber yang telah lama direncanakan itu bertujuan untuk melumpuhkan sistem peluncuran roket Iran. Namun Iran mengklaim serangan itu berhasil digagalkan.

"Media bertanya apakah serangan siber terhadap Iran itu benar. Mereka berusaha keras, tetapi belum berhasil melakukan serangan," kata Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi melalui Twitter, sebagaimana dikutip okezone dari Reuters, Senin (24/6/2019).

"Tahun lalu kami menetralkan 33 juta serangan dengan firewall nasional," sambungnya.

Azari Jahromi menyebut serangan terhadap jaringan komputer Iran sebagai “terorisme siber” (cyber-terrorism). Pernyataan Jahromi merujuk pada Stuxnet, virus komputer yang diyakini banyak dikembangkan oleh AS dan Israel, yang ditemukan pada 2010 setelah digunakan untuk menyerang fasilitas pengayaan uranium di Kota Natanz, Iran.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, mengatakan bahwa sistem pertahanan dunia maya Iran kuat, dan bahwa Iran dapat secara legal mengejar agresi semacam itu di pengadilan internasional.

Dikutip kantor berita ISNA, Mousavi mengatakan bahwa Teheran menyambut baik “penurunan ketegangan” di kawasan tersebut. "Kami tidak ingin munculnya ketegangan dan konsekuensinya."

Donald Trump pada Jumat mengatakan bahwa dia telah membatalkan serangan militer ke Iran untuk membalas penembakan drone AS oleh Garda Nasional. Namun, pada Kamis Yahoo News melaporkan bahwa AS telah meluncurkan serangan siber, meski Trump tidak jadi melancarkan serangan konvensional.

Pada Sabtu, Washington Post mengatakan bahwa serangan siber, yang telah direncanakan sebelumnya, telah melumpuhkan sistem peluncuran roket Iran. Pejabat AS telah menolak memberikan komentar terkait laporan tersebut.***