Menu

Ancaman Nuklir Iran Makin Mengkhawatirkan, Donald Trump Kembali Telepon Presiden Prancis

Satria Utama 9 Jul 2019, 10:31
Donald Trump dan  Emmanuel Macron
Donald Trump dan Emmanuel Macron

RIAU24.COM -  Konflik antara Amerika dan sekutunya dengan Iran semakin tegang. Kekuatan nuklir Iran tak urung membuat Amerika hati-hati dalam mengambil keputusan. Hal inilah yang membuat  Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terus menjalin komunikasi dengan para koleganya.

Kemarin, Trump dilaporkan menelepon Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk membahas ketegangan di kawasan akibat pelanggaran kesepakatan nuklir oleh Iran. "[Trump dan Macron] membahas upaya untuk memastikan Iran tak memiliki senjata nuklir," demikian pernyataan Gedung Putih, Senin (8/7) seperti dilansir cnnindonesia.

Ini merupakan kali kedua Trump menelepon Macron dalam sepekan belakangan. Pembicaraan ini pun dianggap sebagai salah satu parameter kegentingan isu nuklir Iran. Apalagi baru-baru ini juru bicara organisasi energi atom Iran, Behrouz Kamalvandi, mengklaim bahwa negaranya sudah memperkaya uranium hingga 4,5 persen.

"Level kemurnian ini memungkinkan pembangunan pembangkit listrik negara," ujar Kamalvandi seperti kantor berita Iran, ISNA.

Lewat pernyataan ini, Iran dipastikan telah melanggar kesepakatan nuklir yang disepakati pada 2015 lalu, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Perjanjian yang digagas di era Barack Obama itu menetapkan Iran harus membatasi pengayaan uranium hingga 3,67 persen, jauh dari yang diperlukan untuk mengembangkan senjata nuklir yaitu 90 persen.

Sebagai timbal balik, negara Barat, termasuk Prancis, akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran. Namun, di bawah komando Presiden Donald Trump, AS menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu pada Mei 2018 lalu dan kembali menerapkan sanksi atas Iran.

Iran pun kembali melanjutkan pengayaan uranium dan pada pekan lalu mereka mengklaim sudah melewati batas 3,67 persen.***

 

R24/bara