Menu

Digempur Terus-Menerus, PBB Sebut Kondisi Idlib di Suriah Sudah Mengerikan

Siswandi 19 Feb 2020, 13:46
Warga berjalan kaki melintasi gedung yang hancui akibat serangan udara pasukan Suriah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah. Foto: int
Warga berjalan kaki melintasi gedung yang hancui akibat serangan udara pasukan Suriah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah. Foto: int

RIAU24.COM -  Kepala Urusan Kemanusiaan dan Bantuan Darurat PBB, Mark Lowcock, mengungkapkan, krisis yang terjadi di Provinsi Idlib, Suriah, saat ini sudah begitu mengerikan. Kondisi ini terjadi setelah daerah itu tak pernah henti digempur pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia. Kondisi itu sudah terjadi sejak Desember 2019 lalu. 

Akibatnya, krisis di Idlib saat ini kian menjadi-jadi. Sebanyak 900 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Ironisnya, hal itu juga dialami bayi dan balita, yang harus hidup dalam krisis di kamp atau tempat penampungan bantuan.

"Krisis di barat laut Suriah telah mencapai tingkat baru yang mengerikan," lontar Mark Lowcock, Senin 17 Februari 2020 waktu setempat,  dikutip laman al-Arabiya.

Dilansir republika, Rabu 19 Februari 2020, Lowcock mengatakan, masyarakat Suriah yang mengungsi saat ini mengalami trauma. Mereka pun terpaksa tidur di luar kamp di tengah suhu dingin yang menusuk.  Hal itu disebabkan kamp-kamp bantuan telah sesak oleh pengungsi lainnya. 

"Ibu membakar plastik untuk menjaga anak-anaknya tetap hangat. Bayi dan anak kecil sekarat karena kedinginan," tambah Lowcock.

Ditambahkannya, serangan yang dilancarkan tentara Suriah yang didukung Rusia, dilakukan tanpa pandang bulu. "Fasilitas kesehatan, sekolah, tempat tinggal, masjid, pasar, telah terhantam. Sekolah ditangguhkan, banyak fasilitas kesehatan ditutup. Ada risiko wabah penyakit serius," ujarnya lagi.

Halaman: 12Lihat Semua