Menu

Berbahaya, Peneliti Temukan Susu Formula Lebih Banyak Mengandung Gula Dibanding Minuman Bersoda

Satria Utama 25 Feb 2020, 09:36
ilustrasi/net
ilustrasi/net

RIAU24.COM -  Penelitian global yang baru saja dipublikasikan di British Dental Journal mengungkap fakta kelam soal susu formula yang banyak dikonsumsi balita di berbagai negara. Dalam penelitian itu ditemukan beberapa susu formula yang beredar di banyak negara mengandung gula dua kali lipat lebih banyak dibanding segelas minuman bersoda.

Konsumsi gula yang tinggi pada bayi tentu saja dapat menyebabkan kerusakan gigi, pola makan yang buruk, dan obesitas pada anak-anak. Risiko penyakit saat usia dewasa juga akan meningkat salah satunya diabetes tipe 2.

Peneliti menganalisis kandungan gula pada 212 produk susu formula yang tersedia di pasaran untuk bayi berusia di bawah tiga tahun. Produk itu dijual di supermarket di 11 negara di dunia. Peneliti lalu membandingkan gula pada susu formula, ASI, dan pedoman kadar gula yang dianjurkan.

Hasilnya, studi ini menemukan susu formula bayi mengandung gula tambahan seperti sirup jagung. Peneliti menemukan lebih dari setengah produk susu formula mengandung lebih dari 5 gr gula per 100 ml. Beberapa produk susu formula memiliki kandungan gula lebih dari 7,5 gr per 100 ml.

"Sebagai contoh kami menemukan produk susu formula untuk bayi di bawah enam bulan yang dijual di Prancis mengandung 8,2 gr gula per 100 ml, atau hampir dua sendok teh. Sementara, susu formula siap minum untuk bayi di bawah 12 bulan yang dijual di Inggris mengandung 8.1g gula per 100ml," kata peneliti Gemma Bridge dari Leeds Beckett University dalam tulisannya yang dipublikasikan di The Conversation seperti dikutip CNN Indonesia.

Jumlah ini melebihi rekomendasi parlemen Eropa untuk bayi. Jumlah ini juga dua kali lipat lebih tinggi dari minuman bersoda seperti minuman karbonasi dengan rasa oranye.

Halaman: 12Lihat Semua