Menu

Keren, Gubernur Ini Galakkan Program Wisata Covid-19, Warga Berstatus ODP Diinapkan di Hotel Mewah

Satria Utama 29 Apr 2020, 09:16
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah

RIAU24.COM -  MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, punya ide yang tak biasa. Dia bakal mengkarantina warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di hotel mewah. Program ini disebutnya sebagai program wisata Covid-19.

"ODP inikan, banyak disini, makanya ODP ini kita siapin hotel. Makanya kita minta pak wali masukin di hotel (warga yang ODP)," tukas Gubernur seperti dilansir Sindonews, Rabu (29/4/2020).

Dia menilai, warga ODP bisa saja menjadi carrier (pembawa virus_red) yang menulari keluarga atau warga di sekitarnya. Meski belum menunjukkan gejala, ODP harus lebih awal mendapat penanganan. Sebelum statusnya meningkat menjadi PDP, hingga positif Covid-19.

"Jadi virus ini harus kita potong betul. Makanya cara motong (rantai penyebarannya), semua yang kira-kira akan punya peluang menyebarkan virus ini orang-orang kita bawa. Supaya cepat kita," ucap Nurdin.

Selain Swiss-Belhotel Makassar, Pemprov Sulsel juga mencanangkan Hotel Four Point by Sheraton sebagai lokasi untuk karantina ODP. Di lokasi karantina itu, warga ODP akan mendapat penanganan, dan diberi asupan gizi untuk meningkatkan imunitasnya. "Di Hotel Swissbel kan belum penuh, tapi kita canangkan juga di Hotel Sheraton," tukasnya.

Menurut Gubernur, saat ini angka kasus terinfeksi Covid-19 mulai tertangani. Angka kasus baik kategori orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), hingga positif cenderung stagnan. Peningkatannya tak lagi begitu signifikan.

Saat ini, kasus positif Covid-19 di Sulsel kini mencapai 440 orang. Dimana 296 diantaranya masih dirawat, 37 meninggal, dan 107 orang dinyatakan sembuh. Angka kesembuhan yang mencapai 24,3 persen ini terus didorong agar semakin meningkat.

Kota Makassar juga mendorong pelaksanaan rapid test. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sejak dini tingkat penyebaran infeksi Covid-19. Rapid tes ini sudah memasuki gelombang kedua pelaksanaannya.

"Gelombang pertama kemarin 1.300 bulan lalu. Itu 850 untuk masyarakat, dan 400 lebih untuk petugas kesehatan. Gelombang kedua dimukai kemarin tanggal 23 (April), ini hari adalah hari keempat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin.

Dari pemeriksaan rapid test, Neisya mengaku sudah terdeteksi 117 hasilnya positif. Mereka yang dinyatakan positif dari tes ini, diminta segera isolasi mandiri jika tanpa gejala. Adapun yang mengalami gejala, akan dilakukan uji swab.

Bagi mereka yang tidak memungkinkan isolasi mandiri karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan, maka akan direkomendasikan dikarantina di hotel yang sudah disiapkan pemerintah.

"Kami sedang urus untuk diisolasi di swissbel. Kan gugus tugas provinsi punya program rekreasi duta covid di swisbel dan sheraton. Tadi pak gubernur berkunjung juga, (beliau minta), silakan dikirim untuk isolasi bagi yang rapid tes positif. Disitu katanya disiapkan untuk pemulihan dari aspek gizinya supaya imunnya bisa bagus," pungkasnya.***