Menu

Ketika Stigma Virus Corona Semakin Dalam dan Membahayakan di Indonesia

Devi 17 Sep 2020, 16:00
Stigma Virus Corona Semakin Dalam dan Berbahaya di Indonesia
Stigma Virus Corona Semakin Dalam dan Berbahaya di Indonesia

Indonesia telah menuai kritik dari para ahli kesehatan masyarakat karena kurangnya pengujian dan pembatasan sosial untuk menahan penyebaran penyakit dan daftar perawatan tidak ilmiah yang dibanggakan oleh menteri kabinet. Setidaknya dua menteri juga terjangkit virus itu.

Dari seluruh Indonesia, lebih dari selusin petugas kesehatan mengatakan kepada Reuters bagaimana stigma seputar virus corona telah mempersulit pekerjaan mereka atau, dalam beberapa kasus, meningkatkan risiko.

Di kota tepi sungai Banjarmasin di Kalimantan, pegawai berjas hazmat mengatakan kepada Reuters tentang bagaimana kedatangan mereka menyebabkan kepanikan di jalanan. Mereka sekarang meminta kontak untuk mengunjungi puskesmas untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkan - meskipun itu dapat meningkatkan risiko kontak dan penularan.

Dari Medan, Sumatera Utara, perawat menceritakan bagaimana mereka diusir dari sebuah desa pada bulan Maret dan diberi tahu bahwa virus itu adalah berita palsu, sementara yang lain menerima panggilan telepon yang kasar dari orang tua, bingung mengapa anak mereka, tertular penyakit tersebut.

Di Papua Barat yang terpencil, begitu dalam ketakutan akan virus Corona, sehingga para perawat pada beberapa kesempatan mengantar pasien ke karantina di tengah malam dengan konvoi sepeda motor yang telah diatur sebelumnya mengular di sepanjang jalan hutan.

"Para pasien sendiri yang meminta ini," kata perawat Yunita Renyaana kepada Reuters melalui Zoom.

Halaman: 123Lihat Semua