Menu

Hope Diamond, Perhiasan Terkutuk yang Membuat Pemakainya Selalu Meninggal Dunia

Devi 30 Sep 2021, 12:15
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM - Perhiasan dianggap menjadi salah satu barang mewah yang tak semua orang bisa memilikinya. Semakin tinggi nilai suatu perhiasan, pemiliknya dianggap memiliki kedudukan sosial yang terpandang. Salah satu jenis perhiasan bernama Berlian telah memesona manusia selama berabad-abad.

Bicara tentang perhiasan, ada satu cerita menarik yang terjadi pada awal 1900-an lalu. Ada satu berlian yang dianggap membawa sial lantaran kerap menimbulkan masalah bagi yang pemakainya. Cerita ini dimulai pada 1910 ketika Pierre Cartier (cucu dari pendiri brand perhiasan Cartier, Louis-Francois Cartier) membuka gerai Cartier di New York dan bersikeras bahwa brand Cartier harus tetap berpegang teguh pada visi dan misinya, yakni menjual perhiasan berukuran besar agar tidak kehilangan reputasinya. Dengan pemikiran inilah, Pierre berinvestasi membeli batu berlian berukuran besar beberapa bulan setelah membuka gerai di New York. Kabarnya, pembelian batu permata ini cukup berisiko. 

Artinya, bila ia tidak bisa menjualnya, Cartier akan dihadapkan pada kerugian yang bisa menghambat seluruh operasional perusahaan. Tetapi Pierre yakin bahwa risiko itu pantas diambil karena ia melihat bahwa pembeli perhiasan di Amerika menganggap ukuran sebuah berlian adalah segalanya.

Melalui pedagang perhiasan di Prancis, Rosenau, Pierre membeli kalung dari batu berlian bernama Hope Diamond di Paris. Berlian seberat 45 karat ini dulunya dikenal sebagai Tavernier Blue dan pertama kali ditemukan pada abad ke-17 di India oleh ahli perhiasan asal Prancis, Jean-Baptiste Tavernier. Ia membelinya seharga 500 ribu Francs (mata uang Prancis saat itu), atau setara dengan Rp 36 miliar (dengan nilai tukar saat ini), kini bila dijual harganya diperkirakan bernilai seperempat miliar dolar (sekitar Rp 3,2 triliun).

Meski diberi secara gratis, ada beberapa orang yang berpikir dua kali untuk menerima berlian itu. Konon, Hope Diamond penuh dengan kutukan yang menyebabkan pemilik atau orang-orang yang bersinggungan dengannya akan mengalami nasib tragis.

Salah kisah kutukan paling terkenal adalah saat berlian itu dimiliki oleh Kerajaan Prancis.

Konon, Marie Antoinette yang tewas dengan cara dipenggal sering disebut sebagai korban kutukan Hope Diamond.

Seperti dikutip dari Mental Floss, Rabu (22/09/2021), berikut 5 di antaranya:

1. Jean Baptiste-Tavernier
Kabarnya, Tavernier menderita demam parah tak lama setelah ia mencuri Hope Diamond. Menurut sejumlah rumor, setelah ia meninggal jasadnya dicabik-cabik oleh serigala.
Namun berdasarkan laporan lain, Tavernier dikabarkan berumur panjang dan meninggal pada usia 84 tahun.

2. Raja Louis XIV
Raja Louis XIV membeli Hope Diamond dari Tavernier dan memotong ulang batu berharga itu pada 1673. Berlian itu kemudian dikenal sebagai "The Blue Diamond of the Crown" atau "French Blue"

Ia meninggal karena gangren dan seluruh anak-anaknya meninggal ketika masih kecil dan hanya tersisa satu orang.

3. Nicholas Fouquet
Pria yang bekerja untuk Raja Louis XIV itu dikabarkan telah memakai berlian tersebut saat mendatangi beberapa acara khusus. Tak lama kemudian, ia kehilangan kepercayaan dari raja dan akhirnya dibuang dari Prancis
Louis pun menambah hukumannya dan Fouquet dipenjara seumur hidup, di mana ia menghabiskan 15 tahun di dalam benteng Pignerol. Beberapa orang meyakini, ia merupakan sosok Man in the Iron Mask, namun pihak lain menyangkalnya.

4. Marie Antoinette
Louis mewariskan berlian French Blue tersebut dan kemudian digunakan oleh Marie Antoinette. Sejumlah orang menyebut, berlian itu yang menyebabkan Marie mengalami nasib sial dan hidupnya harus berakhir saat lehernya ditebas dengan pisau guillotine.
Namun, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa Marie pernah memakai French Blue atau Hope Diamond.

5. Marie Louise
Marie-Louise merupakan orang kepercayaan terdekat Marie Antoinette. Pada 3 September ia dibawa ke pengadilan dengan tergesa-gesa untuk bersumpah mencintai kebebasan dan kesetaraan, serta bersumpah untuk benci kepada Raja dan Ratu Monarki (Louis XVI dan Marie Antoinette).
Ia setuju bersumpah untuk kebebasaan dan kesetaraan, namun menolak mengecam Raja, Ratu dan monarki. Marie Louise pun langsung dibawa ke jalan dan dilemparkan ke sekelompok orang yang membunuhnya dengan kejam. Kepalanya ditusuk di sebuah tombak dan dibawa ke jendela penjara Marie Antoinette.

Namun meskipun demikian, Pierre Cartier cukup berani untuk mengabaikan kutukan tersebut dan membulatkan tekadnya untuk membeli Hope Diamond karena merasa percaya diri dengan Cartier yang memiliki banyak cabang dengan deretan klien di seluruh dunia.

Pierre dan keduanya saudaranya, Jacques and Louis, memilih untuk melupakan 'kutukan' tersebut karena ia sudah memiliki daftar klien potensial yang diprediksi tertarik membeli Hope Diamond.

Salah satu klien potensialnya adalah pewaris konglomerat tambang emas asal Amerika, Evalyn Walsh McLean. 

Pierre bertemu dengan Evalyn secara privat di sebuah kamar hotel di Prancis saat ia dan suaminya, Ned McLean, berbulan madu. 

Namun ternyata, Evalyn dan suaminya saat itu sama sekali tidak tertarik ketika Pierre menunjukkan Hope Diamond, terlebih lagi Evalyn tahu tentang misteri kutukan Hope Diamond tersebut. 

Pierre kemudian memodifikasi model kalung agar Hope Diamond terlihat lebih eye catching dan kembali menunjukkannya kepada Evalyn yang kali ini tertarik dengan berlian tersebut. Tetapi, ia masih tak yakin untuk membelinya.

Mengetahui kelemahan Evalyn terhadap batu permata, Pierre mengusulkan agar Evalyn menggunakan kalung tersebut selama beberapa hari. 

Karena ia tahu, sekali Evalyn mengenakannya, ia tak akan mengembalikanya. Akhirnya, Evalyn menyetujui ide tersebut.

Sebelum tidur, Evalyn menaruh kalung tersebut di atas meja riasnya. Namun anehnya, Evalyn merasakan seolah perhiasan tersebut terus-terusan memperhatikannya. 

Rencana Pierre berhasil, keesokan harinya Evalyn resmi membeli kalung tersebut seharga 180 ribu dolar yang setara dengan nilai 5 juta dolar AS saat ini (Rp 82 miliar) dengan catatan ia akan mencicilnya. Cicilan pertama yang harus dibayarkan adalah 40 ribu dolar AS (setara dengan Rp 661 juta dengan nilai tukar saat ini).

Sayangnya, penjualan Hope Diamond justru membawa buntung. Cartier tidak mendapatkan untung apa pun. Berbanding terbalik dengan Evalyn McLean yang mulai mendapatkan ketenaran berkat kalung yang dipakainya. Ia selalu memamerkan Hope Diamond dalam setiap kesempatan, bahkan memakaikannya ke leher anjing peliharaannya hingga mengadakan pesta kebun dan menggelar permainan mencari Hope Diamond dalam semak-semak.

Evalyn tetap menjadi pemilik kalung itu hingga akhir hayatnya pada 1947. Meski ia tidak percaya dengan kutukan kalung tersebut, namun keluarganya mengalami banyak kerugian dan masalah selama bertahun-tahun.

Suaminya, Ned McLean, berselingkuh dan berakhir mengalami gangguan kesehatan mental hingga meninggal. Bisnis keluarga sang suami mengalami kebangkrutan, anak laki-laki Evalyn meninggal dalam kecelakaan mobil sedangkan putrinya meninggal akibat over dosis narkoba.

Dalam masa-masa kelam dengan hidup dalam depresi, Evalyn dipaksa untuk menggadaikan Hope Diamond seharga 37.500 dolar AS (Rp 673 juta) agar rumahnya tidak disita.  

Dua tahun setelah kematian Evalyn, perusahaan perhiasan asal Amerika, Harry Winston Inc., membeli seluruh koleksi perhiasan Evalyn McLean yang dilelang, termasuk juga Hope Diamond. Dan pada 1958, Hope Diamond didonasikan kepada museum di Washington D.C, Smithsonian Institution, yang sukses menarik perhatian lebih dari 7 juta pengunjung setiap tahunnya. Saat ini, harga Hope Diamond diperkirakan mencapai 350 juta dolar AS atau Rp 5,7 triliun.