Menu

Satu Keluarga Nekat Bunuh Diri Dengan Melompat Dari Balkon Apartemen di Swiss

Devi 27 Mar 2022, 22:06
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Peringatan pemicu: Artikel ini menyebutkan kematian.

Netizen terkejut setelah mengetahui bahwa sebuah keluarga Prancis yang terdiri dari 5 orang melompat dari balkon lantai tujuh di kota Montreux, Swiss barat pada hari Kamis. 

Ini terjadi setelah petugas mengetuk pintu mereka, dan keluarga itu secara misterius memutuskan untuk melompat, meninggalkan empat orang tewas dan seorang remaja dalam kondisi serius.

zxc1

Polisi mengatakan lima anggota keluarga yang meninggal tersebut adalah seorang pria berusia 40 tahun, istrinya yang berusia 41 tahun bersama saudara kembarnya, seorang putri yang berusia delapan, dan putranya yang berusia 15 tahun.

Diketahui, mereka nekat meloncat dari balkon apartemen pada Kamis pagi.

Mereka semua kecuali putranya meninggal ketika mereka jatuh ke tanah, sementara remaja itu dibawa ke rumah sakit dalam kondisi serius, kata polisi.

"Para petugas tidak dapat memasuki apartemen, dan tampaknya pada saat itu, keluarga ini telah melompat dari balkon," Jean Christophe Sauterel, juru bicara polisi wilayah Vaud, mengatakan kepada penyiar publik RTS.

zxc2

Diketahui, para petugas awalnya mendatangi apartemen untuk mengeksekusi surat perintah bagi sang ayah sehubungan dengan home-schooling sang putra, kata polisi.

Mereka mengetuk pintu dan mendengar suara bertanya siapa mereka, tetapi begitu mereka menjawab, apartemen itu menjadi sunyi, katanya.


Setelah gagal melakukan kontak, petugas pergi, tetapi “sementara itu, seorang saksi menelepon polisi untuk mengatakan bahwa orang-orang jatuh dari balkon apartemen,” kata pernyataan itu.

Mayat-mayat itu ditemukan di kaki gedung, dekat Kasino Montreux yang terkenal sekitar pukul 7:00 (0600 GMT).

“Sulit untuk memahami apa yang saya lihat. Itu seperti film yang buruk.”


Sejumlah orang lain yang terkait dengan drama tersebut, serta responden pertama juga telah ditawari konseling, katanya.

Keluarga itu merupakan warga negara Prancis yang telah tinggal di Swiss selama "beberapa tahun" dan memiliki status penduduk, katanya.

"Kami tahu bahwa ini adalah keluarga yang agak pendiam, dengan sedikit kontak dengan pihak luar," kata Sauterel kepada AFP, seraya menambahkan bahwa mereka tidak pernah berurusan dengan hukum di luar masalah seputar sekolah putranya.

Kasus itu, jelasnya, mengemuka karena pihak keluarga tidak menanggapi permintaan informasi dari pihak sekolah, yang rutin dilakukan saat anak di-home-schooling.

“Polisi diminta untuk menjemput sang ayah agar bisa menjelaskan situasi sekolah anaknya,” jelasnya.

Menurut Tribune de Geneve, tetangga mengatakan sang ayah tampaknya bekerja dari rumah.

Sang ibu adalah seorang dokter gigi yang pernah bekerja di Paris, sedangkan saudara kembarnya adalah seorang dokter mata.