Menu

Sejarah Makan Sahur yang dilakukan Umat Islam Selama Bulan Ramadan

Azhar 21 Apr 2022, 04:16
Makan sahur. Sumber: Internet
Makan sahur. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Sejarah makan sahur dimula dari kisah seorang sahabat Rasulullah yang mengalami pingsan saat berpuasa.

Diceritakan, tahun pertama puasa Ramadan, Kota Madinah kala itu sedang dalam kondisi panas terik dikutip dari sindonews.com.

Meskipun kondisi cuaca seperti itu menahan lapar dan dahaga tetap saja dilakukan.

Salah satu sahabat Nabi yang taat adalah Qais ibn Shirmah radhiyallahu 'anhu. Dengan penuh semangat ia menjalankan ibadah puasa tanpa sedikit pun mengurangi kebiasaannya bekerja di ladang.

Sesampainya menyelesaikan pekerjaan dan bergegas untuk pulang, Qais bertanya kepada istrinya menu apa yang bisa disantap untuk berbuka.

"Maafkan aku, suamiku. Tak ada satu makanan pun yang dapat dihidangkan hari ini. Tunggulah, aku akan mencarikannya untukmu," jawab istri Qais.

Tak ada makanan yang tersedia, bukan perkara aneh. Sebab, dalam kebiasaan puasa sebelumnya tidak dikenal kesunnahan makan sahur dan berbuka.

Karena menunggu cukup lama, Qais pun tertidur.

Pagi harinya, Qais terbangun. Ia menunaikan sholat Subuh dan langsung kembali bekerja di ladang. Hingga di tengah hari kemudian, terdengar kabar Qais jatuh pingsan.

Apa yang menimpa Qais sampai ke telinga Rasulullah SAW. Baginda Rasul bermenung, kemudian Allah Ta'ala menurunkan wahyu, Surat Al-Baqarah Ayat 187:

 وَكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَـكُمُ الۡخَـيۡطُ الۡاَبۡيَضُ مِنَ الۡخَـيۡطِ الۡاَسۡوَدِ مِنَ الۡفَجۡرِ‌ؕ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيۡلِ‌ "...Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam..." (QS Al-Baqarah Ayat 187)


Nabi Muhammad kemudian menyampaikan firman Allah tersebut kepada para sahabat. Beliau kemudian bersabda:

 فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

Artinya: "Perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah makan sahur." (HR Muslim No 1096 dari 'Amr bin 'Ash)