Menu

Tragedi Terowongan Paledang, Peristiwa Berdarah 20 Pelajar yang Naik di Atap Gerbong Kereta

Devi 4 Jul 2022, 11:01
Foto : Boombastis
Foto : Boombastis

RIAU24.COM - Bercerita tentang sebuah tragedi, kali ini tragedi yang terjadi di Indonesia ini menjadi sejarah kelam perkeretaapian pada tahun 2000. Kisah tragis ini terjadi di Kecamatan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada tanggal 12 Januari 2000 silam.

Terowongan dengan rel kereta api dari Sukabumi ke Bogor ini, merupakan peninggalan dari zaman Belanda di era 1800-an. Terowongan Paledang yang dilewati kereta tersebut juga berbahaya, karena sempit dan dikenal angker oleh masyarakat sekitar. Tak hanya itu, jalur ini merupakan jalur kereta tertua di Indonesia. Bagaimana tragedi itu terjadi? Berikut kisah selengkapnya.

Pada zaman itu naik di atas gerbong kereta merupakan hal yang wajar

Para pelajar SMA yang berjumlah 20 orang itu hendak berkemah di wilayah Sukabumi. Mereka akhirnya menaiki atap gerbong kereta api yang menyebabkan terlambatnya jadwal keberangkatan. Yang seharusnya siang hari, kereta harus berangkat pukul empat pada sore hari.

Petugas sudah mengingatkan mereka yang naik diatas gerbong berkali-kali tentang bahayanya berada di sana.  Terlebih karena mereka akan melewati terowongan yang sempit. Namun, rupanya mereka tidak mengindahkan peringatan tersebut.

Tragedi Terowongan Paledang

Akhirnya, kereta melintasi Terowongan Paledang yang sempit. Saking sempitnya, menunduk pun tidak akan bisa dilewati. 20 pelajar tersebut terjebak di atas kereta api yang sedang melaju dari Stasiun Bogor ke Sukabumi.

Pada akhirnya, terdengar dentuman keras dan tubuh para pelajar tersebut terpotong-potong oleh terowongan. Dengan kondisi kepala hingga tubuh mereka terpotong. Banyak warga yang menyaksikan kejadian tersebut, hingga melihat langsung sepasang bola mata menggelinding dan organ tubuh mereka berserakan. 12 pelajar meninggal di tempat dan lainnya meninggal di rumah sakit.

Cerita mistis Terowongan Paledang

Suasana mistis menyelimuti Terowongan Paledang karena tragedi tersebut. Warga sekitar mengatakan sering mendengar suara tangisan hingga suara minta tolong di area Terowongan Paledang. Salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan putrinya kerap melihat sosok hantu tanpa kepala yang sering berjalan-jalan di sekitar perlintasan kereta api.

Warga sekitar menjelaskan bahwa sosok-sosok tersebut tidak pernah mengganggu. Karena aura mistis juga terasa, dipercaya hal itu disebabkan banyaknya korban kerja rodi pada saat pembuatan terowongan yang menelan banyak korban jiwa. Ditambah tragedi tewasnya 20 pelajar tersebut, menambah julukan sebagai terowongan angker.

Di balik semua kisah yang terjadi, kita tetap harus terus mendoakan para korban agar mereka bisa tenang. Selain itu, mematuhi sebuah peraturan dan menghiraukan peringatan juga sangat penting. Peraturan dibuat dengan tujuan untuk keselamatan bersama agar dapat tertib sebagaimana mestinya. Diharapkan, agar mereka dapat berangkat dan pulang dengan selamat sampai tujuan.