Menu

Fakta di Balik Kisah Memilukan Remaja Boyolali Tinggal dan Tidur di Samping Makam Ayahnya

Devi 16 Aug 2022, 15:48
Fakta di Balik Kisah Memilukan Remaja Boyolali Tinggal dan Tidur di Samping Makam Ayahnya
Fakta di Balik Kisah Memilukan Remaja Boyolali Tinggal dan Tidur di Samping Makam Ayahnya

RIAU24.COM -  Sedikitnya lapangan kerja di Indonesia membuat banyak orang akhirnya bekerja menjadi pemulung, pengamen, bahkan pengemis.

Tak jarang ada pula kisah dari mereka yang tak memiliki tempat tinggal karena kondisi keuangan yang tak memadai. Hal memilukan tersebut juga terjadi kepada seorang remaja, yatim piatu di Boyolali.

Kisah memilukan pemuda yatim piatu ini menjadi perhatian netizen hingga pemerintah Boyolali. Bagaimana tidak? Pemuda berisnisial BW ini tidur di samping makam ayahnya sudah selama 2 bulan. Bagaimana kisah BW yang mampu membuat banyak orang terharu? Berikut informasinya selengkapnya, seperti dilansir dari Boombastis.

Tinggal di makam dan tidur di dekat makam ayahnya

Kisah BW (16) terungkap setelah dirinya terjaring razia oleh Satpol PP di kawasan lampu merah Kawedanan, Boyolali, Jawa Tengah. Petugas juga terkejut lantaran saat dimintai keterangan, BW yang berasal dari Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, ini mengaku tinggal di komplek makam keluarga di pemakaman umum Desa Klaseman, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia juga mengatakan tidur di samping makam sang ayah lantaran ingin dekat dengan sang ayah.

Para petugas sempat tidak percaya dengan pengakuan BW. Lantas saat didatangi oleh petugas beserta Dinas Sosial dan KB, mereka terkejut melihat tumpukan baju-baju, selimut, bantal, dan sajadah di lokasi tersebut. Akhirnya, petugas membawa BW untuk tinggal sementara di rumah singgah. Pemkab Boyolali akhirnya membuat keputusan untuk menjadikan Asisten 3 Setda Boyolali Arif Gunarto dan Asisten 2 Setda Insan Adi Asmono sebagai orang tua asuh BW.

Kerja serabutan demi bertahan hidup

Pada saat berbicara dengan BW, kedua orang tua asuhnya sangat tersentuh, lantaran BW juga bercerita dirinya tidak lulus sekolah dasar. Ia sempat tinggal dengan saudara kandungnya di wilayah Kecamatan Sawit, Boyolali, namun karena ketidakcocokan BW memutuskan untuk pergi. BW selama ini menghidupi dirinya dengan bekerja serabutan, mulai dari pencuci mobil hingga menjadi tukang di beberapa proyek pembangunan.

Sayang, saat pandemi Covid-19 ia harus menjual motornya agar dapat bertahan. Ia akhirnya mencari uang dengan membersihkan kaca mobil pengendara di lampu merah, lantaran proyek pembangunan sudah habis. Dari membersihkan kaca mobil, ia bisa mendapatkan Rp50.000 hingga Rp100.000 seharinya. Uang itu ia gunakan untuk makan dan kebutuhan lainnya.

Sudah lama tak berkomunikasi dengan keluarga

Dari kerasnya kehidupan yang BW jalani, selain menjadi yatim piatu, sebenarnya ia juga masih memiliki keluarga lain. Fakta mengejutkan diketahui dari Tribunjateng.com, bahwa BW merupakan anak dari lima bersaudara dan ia merupakan bungsu. Ia mengatakan sudah lama tidak berkomunikasi dengan saudara-saudaranya lantaran mereka berada di luar kota.

 

Fakta unik lainya pun terungkap melalui pengalamannya tinggal di komplek pemakaman selama ini. Ia menjelaskan kerap dihantui sosok-sosok gaib dan mendengar suara jeritan hingga tangisan di tengah malam. Namun, ia mengatakan bahwa dirinya sudah tidak takut lagi karena telalu sering dihantui.

Banyaknya orang yang masih perduli dengan kisah BW hingga akhirnya kini ia mendapatkan orang tua asuh yang akan merawatnya agar memiliki kehidupan yang layak dan normal seperti remaja pada umumnya. Kisah BW memberikan banyak pelajaran agar dapat lebih bersyukur lagi dan perduli dengan keadaan sekitar.