Menu

Mengaku Wabup dan Bupati Bengkalis, Penipu Ini Kuras Uang Pengurus Masjid Jami'atul Ikhlas Rp48 Juta

Dahari 20 Feb 2023, 00:45
Pembangunan Masjid
Pembangunan Masjid

RIAU24.COM -BENGKALIS - Nasib naas menimpa bendahara masjid Jami'atul Ikhlas desa Senggoro Bengkalis H Basri.

H Basri merupakan mantan Kabag Humas Pemkab Bengkalis itu harus kehilangan semua tabungan di rekening sebesar Rp 48 juta yang dikuras oleh penipu yang mengaku mengirimkan sejumlah bantuan pembangunan masjid Jami'atul Ikhlas mengatas namakan Bupati Bengkalis, Wabup Bengkalis, Sekda Bengkalis, ketua DPRD Bengkalis dan Dinas Sosial.

Ceritanya begini, pada Sabtu malam 18 Februari 2023, H Basri yang juga adalah ketua pembebasan lahan pembangunan masjid Jami'atul Ikhlas yang kebetulan sedang getol mencari dana untuk pembebasan lahan dan pembangunan masjid Jamiatul Ikhlas.

Kemudian, mendapat pesan melalui WA dari orang mengaku Bagus Santoso, sembari memperkenalkan diri ke H Basri bahwa dia adalah wabup dan bermaksud memberikan bantuan untuk masjid Jami'atul Ikhlas, sekaligus menjelaskan bahwa ada program donasi sekali lima tahun dari pemkab Bengkalis untuk masjid yaitu dari Bupati, Wabup, Sekda, ketua DPRD dan Dinas Sosial. 

Menurutnya nanti akan ada orang dari Dinas Sosial yang akan mengirimkan bantuan tersebut sembari meminta nomor rekening masjid.

Tak lama setelah itu ada orang mengaku dari Dinas Sosial bernama Maulana Ihsan mengabari ke dirinya bahwa dia sudah mentranfer uang sejumlah Rp 18 juta ke rekening masjid. Tak lupa bukti  transfernya dikirim ke H Basri.

Untuk ucapan terima kasih, H Basri kemudian meneruskan bukti transferan atas nama Bagus Santoso itu ke orang mengaku Wabup tersebut mengucapkan terima kasih.

Waktu meneruskan bukti transfer kepada orang yang mengaku Wabup Bagus Santoso, dia mengatakan uang yang 18 juta itu untuk bantuan masjid Jami'atul Ikhlas hanya Rp8 juta, sisanya adalah untuk bantuan panti asuhan  sebesar Rp8 juta dan 2 juta untuk saya pribadi. Dia minta saya mentransferkan kembali bantuan untuk panti asuhan sembari mengirimkan no rekening," ungka H Basri menceritakan kejadian.

Lanjut Basri, Maulana mengirimkan lagi bukti transfer ke rekening masjid atas nama Kasmarni sebesar Rp20 juta, bukti transfer dari atau atas nama Sekda sebesar Rp45 juta, kemudian dari Khairul Umam sebesar Rp30 juta dan dari Dinas Sosial Rp22 juta.

Pihak pengurus masjid juga diminta untuk dapat menerima kunjungan Wakil Bupati, Sekda, dan ketua DPRD ba'da Zuhur Minggu 19 Februari 2023 untuk menjelaskan perihal bantuan tersebut. 

"Orang yang mengaku dari Dinas Sosial bernama Maulana itu mengatakan pula bahwa bantuan yang ditransfer dari Kasmarni Rp10 juta untuk masjid dan untuk panti asuhan Rp10 juta,"ceritanya lagi. 

"Sementara yang dari ketua DPRD untuk masjid sebesar Rp15 juta dan untuk panti asuhan Rp15 juta. Demikian juga transfer yang dari Sekda, untuk masjid hanya Rp25 juta dan sisanya untuk panti asuhan. Kemudian dari Dinas Sosial bantuan masjid hanya Rp15 juta dan sisanya untuk panti asuhan.

"Dia minta yang untuk panti asuhan itu ditransferkan kembali malam itu juga,"ungkap Basri.

Walau Basri sudah memberi alasan jika pihaknya tak dapat melakukan transfer balik berhubung hari libur karena rekening masjid tidak ada kartu ATM, dan lagi buki rekening masjid belum bisa diprint out untuk melihat ada tidaknya uang masuk. Namun si penipu meminta Basri untuk rnenanggulangi dulu dengan rekening pribadinya.

"Dia terus minta tolong agar bantuan untuk panti asuhan yang sudah terkirim ke rekening masjid itu ditranfer balik ke nomor rekening yang dikirim ke saya,"ungkapnya.

"Kebetulan di rekening saya ada simpanan untuk biaya kuliah anak saya sebesar Rp48 juta. Sementara jumlah yang harus ditransfer untuk panti asuhan itu sebesar Rp60 juta. Penipu itu mengatakan tak apalah transfer berapa yang ada aja, besok boleh ditransfer sisanya. Karena memang percaya dengan bukti transfer uang benar-benar seperti bukti transfer asli, ditambah pula profil di WA mengatasnamakan Wabup benar-benar foto Bagus Santoso, saya pun mengirimkan uang yang ada di rekening saya semuanya sebanyak Rp48 juta,"ujar Basri lagi.

Pagi Minggu, Basri pun memberitahu ketua masjid Jamiatul Ikhlas ustad Arjon jika ada bantuan masuk dari bupati, wabup, sekda, ketua DPRD dan Dinas Sosial, dan jika ba'da Zuhur, wabup bersama sekda dan ketua DPRD akan berkunjung ke masjid Jamiatul Ikhlas menjelaskan perihal penyerahan bantuan tersebut.

Saat shalat Zuhur, ketua masjid Jamiatul Iklhas menyampaikan ke jamaah jika ada kunjungan bupati, wabup, sekda. Namun sampai pukul 15.00 wib pengurus masjid menunggu kedatangan rombongan, yang ditunggu tak kunjung datang, pengurus masjid pun sudah pada pulang ke rumah masing-masing.

"Saya mulai curiga, kenapa Hp orang mengaku dari Dinas Sosial itu tidak dapat lagi dihubungi. Dan juga nomor Hp orang mengaku Bagus Santoso sudah hilang berikut foto di profilnya. Saya pun mendatangi panti asuhan Dayang Derma apakah ada rombongan dari pemkab menyerahkan bantuan, ternyata tidak ada sama sekali. Disitulah saya sadar jika sesungguhnya saya sudah tertipu. Lenyaplah tabungan untuk biaya kuliah anak saya,"ucap Basri lagi.