Menu

Dihantam Krisis Populasi, Sekolah di Italia Terancam Tak Punya Murid

Devi 15 May 2023, 13:21
Dihantam Krisis Populasi, Sekolah di Italia Terancam Tak Punya MuridDihantam Krisis Populasi, Sekolah di Italia Terancam Tak Punya Murid
Dihantam Krisis Populasi, Sekolah di Italia Terancam Tak Punya MuridDihantam Krisis Populasi, Sekolah di Italia Terancam Tak Punya Murid

RIAU24.COM - Imbas krisis populasi, jumlah siswa di sekolah Italia disebut bakal menyusut hingga 1 juta dalam dekade mendatang. Angka kelahiran terus menurun ke level terendah dalam sejarah, yakni di bawah 400 ribu pada tahun 2022.


Penurunan ini dilaporkan 14 kali berturut-turut dengan total populasi keseluruhan menurun 179 ribu menjadi 58,85 juta.

Populasi yang menyusut dan menua menjadi kekhawatiran utama bagi negara terbesar ketiga di zona euro, memicu penurunan produktivitas ekonomi dan biaya kesejahteraan lebih inggi di negara tersebut.

Terlebih, Italia menjadi negara dengan tagihan pensiun tertinggi di 38 negara Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah berjanji untuk memberikan dukungan kepada keluarga, demi meningkatkan angka kelahiran.

Menteri Pendidikan Giuseppe Valditara mengatakan jumlah murid akan turun menjadi 6 juta pada tahun akademik 2033 dan 2034 dari 7,4 juta pada 2021, dengan 110.000 hingga 120.000 lebih sedikit siswa yang memasuki ruang kelas setiap tahun.


"Skenarionya mengkhawatirkan," kata Valditara dalam pesan video ke konferensi tentang krisis tersebut.

Paus Fransiskus, yang telah memperingatkan bahwa Italia menghadapi 'musim dingin demografis', akan berpidato pada pertemuan tersebut pada hari Jumat. Penurunan tajam siswa juga dapat menyebabkan jumlah guru turun menjadi 558.000 pada tahun 2033 dan 2034 dari lebih dari 684.000 saat ini, demikian penjelasan Valditara.

Untuk membantu keluarga, pemerintah pekan lalu mengesahkan paket tenaga kerja yang mencakup pengabaian pajak tahun ini atas tunjangan bagi karyawan dengan anak-anak, hingga maksimum 3.000 euro (US$3.300 atau sekitar Rp 48 juta) setiap pekerja.

Valditara memperingatkan penurunan tersebut juga terjadi saat para profesional meninggalkan negaranya untuk mencari pekerjaan yang lebih baik di luar negeri.

"Jika tren demografis tetap seperti sekarang ini, dalam 30 tahun akan ada 5 juta lebih sedikit (Italia) dan kita akan kehilangan 2 juta anak muda," katanya, dikutip dari Channel News Asia. ***