Menu

Ngeri! 41 Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Penjara Wanita Honduras 

Zuratul 21 Jun 2023, 11:33
Ngeri! 41 Orang Tewas Akibat kerusuhan di Penjara Wanita Honduras. (Tribun/Foto)
Ngeri! 41 Orang Tewas Akibat kerusuhan di Penjara Wanita Honduras. (Tribun/Foto)

RIAU24.COM - Sedikitnya 41 orang tewas dalam kerusuhan antar geng di sebuah penjara wanita di Honduras. Kerusuhan itu memicu terjadinya kebakaran yang menghanguskan sebagian fasilitas penjara wanita itu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (21/6/2023), kerusuhan mematikan itu melanda penjara wanita yang terletak di wilayah berjarak 25 kilometer sebelah utara ibu kota Tegucigalpa pada Selasa (20/6) waktu setempat.

Juru bicara kepolisian setempat, Edgardo Barahona, melaporkan jumlah korban tewas 'awal' mencapai sedikitnya 41 orang, yang semuanya wanita. Namun tidak diketahui secara jelas apakah semuanya narapidana di penjara itu.

Barahona menambahkan bahwa lima wanita lainnya mengalami luka-luka dalam kerusuhan itu dan telah dilarikan ke rumah sakit setempat.

Ratusan kerabat para narapidana wanita berkumpul di luar penjara untuk menanti informasi soal orang-orang tercinta mereka. "Kami tidak tahu siapa saja korbannya," tutur salah satu kerabat.

Para tentara dan polisi bersenjata berat terlihat memasuki dan menjaga penjara wanita itu, sementara tim pemadam kebakaran juga dikerahkan ke lokasi.

Menurut Delma Ordonez yang mewakili kerabat narapidana, para anggota geng memasuki sel tahanan dari geng rival dan membakarnya. Bagian penjara itu, menurut Ordonez, mengalami 'kehancuran total' akibat kebakaran tersebut.

Penjara wanita bernama CEFAS yang ada di wilayah Tamara itu dilaporkan menampung 900 narapidana.

Sebagian besar korban tewas akibat kebakaran yang terjadi, dengan menurut juru bicara kantor kejaksaan setempat, Yuri Mora, beberapa mayat ditemukan memiliki luka-luka bekas tembakan. Penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan geng mana yang memulai kerusuhan itu.

Presiden Honduras Xiomara Castro, dalam pernyataan via Twitter, menyatakan dirinya 'terkejut' dengan adanya 'pembunuhan mengerikan terhadap wanita-wanita di CEFAS oleh geng-geng di depan umum dan toleransi otoritas keamanan'. Dia menyampaikan solidaritas untuk anggota keluarga korban tewas.

Keadaan darurat telah ditetapkan pemerintah Honduras, dengan Castro menegaskan dirinya akan meminta pertanggungjawaban para pemimpin keamanan atas apa yang terjadi.

"Saya akan mengambil langkah-langkah drastis," tegasnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

(***)