Menu

Rasulullah Larang Anak-anak Keluar Rumah saat Maghrib, Begini Penjelasannya Secara Ilmiah

Zuratul 5 Sep 2023, 15:54
Rasulullah Larang Anak-anak Keluar Rumah saat Maghrib, Ini Penjelasannya Secara Ilmiah. (Pexels/Maxim Matveev)
Rasulullah Larang Anak-anak Keluar Rumah saat Maghrib, Ini Penjelasannya Secara Ilmiah. (Pexels/Maxim Matveev)

RIAU24.COM Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menyebutkan anjuran untuk tetap berdiam di dalam rumah ketika waktu Maghrib tiba.

Ternyata hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah loh teman-teman.

Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda: "Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam," (Dari Jabir dalam kitab Sahih Muslim).

Dalam hadits serupa, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk menjaga bayi-bayi ketika masuk waktu Maghrib.

Dijelaskan dalam Sahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ - أَوْ أَمْسَيْتُمْ - فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا

Artinya: Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah bayi-bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu. Jika sesaat dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup.

Penjelasan Ilmiah Soal Waktu Maghrib

Mengutip buku The Science Of Shalat oleh Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, dijelaskan bahwa menjelang waktu Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya warna merah.

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda satu sama lain.

Masing-masing spektrum warna mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.

Ketika tiba waktu Maghrib, terjadi perubahan spektrum warna alam menjadi merah. Warna merah ini memiliki frekuensi yang sama dengan jin dan iblis.

Dengan frekuensi alam yang sama ini, para jin dan iblis memiliki tenaga yang sangat kuat. Sementara bagi manusia, terjadi frekuensi warna alam yang saling tumpang tindih antara peralihan terang ke gelap. Hal ini menjadikan penglihatan justru menjadi kabur dan kurang fokus.

Dalam ajaran Islam, pada waktu Maghrib dijelaskan bahwa setan datang bersamaan dengan datangnya kegelapan.

Setan dan jin ini mulai menyebar mencari tempat tinggal dan tempat berlindung, jumlahnya tak ada yang tahu selain Allah SWT.

Para setan yang mencari tempat berlindung ini melarikan diri dari setan lain yang memiliki kekuatan lebih besar.

Mereka akan bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia.

Setan-setan ini mencari perlindungan di dalam wadah kosong, rumah kosong dan ada juga yang berlindung di antara orang-orang yang duduk di luar rumah ketika waktu Maghrib.

Oleh karenanya usahakan untuk tetap berada di dalam rumah ketika waktu Maghrib tiba.

Doa Berlindung dari Godaan Setan

1. Kalimat Audzubillah

Doa mengusir setan dari rumah bisa dengan mengucap kalimat Audzubillah.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِ

Latin: A'uudzubillaah himinas syaitoon nirrojiim

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

2. Ayat Kursi

Ayat Kursi yang terdapat dalam Surat Al Baqarah bisa digunakan sebagai ayat pengusir setan.

Dengan membaca Ayat Kursi, bisa membentengi diri dan harta benda dari gangguan setan.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

3. Surat Al Falaq

Surat Al Falaq juga disebutkan bisa menjadi ayat yang melindungi diri dari gangguan setan dan jin. Surat Al Falaq bisa dibaca setiap hari, termasuk saat masuk waktu Maghrib.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Latin: qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

Artinya: Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki'

(***)