Menu

Pria Ini Sempat Mati Suri selama 50 Menit, Ini yang Dirasakan

Devi 11 Mar 2024, 18:46
Pria Ini Sempat Mati Suri selama 50 Menit, Ini yang Dirasakan
Pria Ini Sempat Mati Suri selama 50 Menit, Ini yang Dirasakan

RIAU24.COM - Seorang pria di Barnsley, Inggris bernama Ben Wilson (31) menceritakan kisahnya 'meninggal' sebanyak dua kali dan hidup lagi. Momen yang terjadi pada Juni 2023 tersebut terjadi karena jantungnya berhenti selama hampir satu jam. Kondisi yang dialami oleh Ben begitu mengejutkan dokter.

Tim medis yang ada harus melakukan setruman ke jantungnya sebanyak 17 kali sampai akhirnya Ben sadar kembali. Secara teknis, jantungnya berhenti sebanyak dua kali dalam waktu 50 menit.

Ben menuturkan bahwa kekasihnya, Rebekka Holmes adalah orang yang menyelamatkannya. Holmes memberikan pertolongan pertama ketika Ben mengalami serangan jantung.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya jika dia pergi. Aku punya kesempatan kedua dalam hidup dan aku akan memanfaatkannya dengan Rebekka di sisiku," ucap Ben dikutip dari Daily Mail, Senin (11/3/2024).

Ketika Ben mengalami serangan jantung, ia merasakan sensasi lemas di bagian lengannya dan nyeri pada bagian dada. Holmes yang saat itu ada di dekatnya langsung melakukan CPR pada Ben.

Tim medis menyimpulkan saat itu bahwa keadaan darurat kardiovaskular yang dialami oleh Ben disebabkan oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri di jantungnya. Tanpa bantuan CPR, serangan jantung tersebut bisa membunuh dalam hitungan menit.

"Ketika paramedis datang, mereka bilang kondisinya (Ben) tidak bagus," kenang Holmes.

Tim medis menggunakan defibrillator untuk memberikan setruman sebanyak 11 kali dalam 40 menit sebelum jantung Ben kembali pulih. Tetapi ketika tim medis membawa Ben keluar, ia kambuh dan tim medis kembali melakukan enam kali setruman selama 10 menit.

Setelah berhasil mengembalikannya lagi, paramedis langsung membuat Ben masuk dalam kondisi koma untuk meminimalkan cedera otak akibat kekurangan oksigen dengan mengurangi aktivitasnya.

Akibat kejadian tersebut, Ben mengalami berbagai komplikasi serius. Ia mengalami pembengkakan otak dan ia sempat disebut tidak dapat hidup lebih lama. Pihak keluarga bahkan sempat dipanggil untuk menyampaikan pesan perpisahan lantaran Ben mengalami beberapa kali serangan jantung tambahan.

Tim dokter kembali berusaha membangunkan Ben dari berbagai reaksi mengancam nyawa. Mulai dari kejang, gagal ginjal, hingga pembekuan darah.

Setelah dokter mengembalikan kesadaran Ben, ia harus menjalani empat bulan perawatan di rumah sakit. Setelah 14 minggu menjalani rehabilitas dan total delapan setengah bulan sejak serangan jantungnya, Ben akhirnya bisa pulang pekan lalu.

"Ini merupakan bukti keterampilan tim medis di sini dan rekan-rekan kami di seluruh layanan kesehatan di wilayah ini sehingga ia telah membuat kemajuan yang baik, dan tentu saja tekad dan ketangguhan Ben," tandas Holmes.

Petugas medis mengatakan kepada pasangan tersebut bahwa penyebab penggumpalan darah yang memicu serangan jantungnya kemungkinan besar disebabkan oleh kebiasaan tidak sehat Ben, yaitu jarang beraktivitas fisik karena bermain game, merokok, dan pola makan yang buruk. ***