Menu

Kisah Tragis Anak-anak di Gaza, Alami Kelaparan dan Gizi Buruk Hingga Tak Punya Tenaga Untuk Menangis

Devi 18 Mar 2024, 11:55
Kisah Tragis Anak-anak di Gaza, Alami Kelaparan dan Gizi Buruk Hingga Tak Punya Tenaga Untuk Menangis
Kisah Tragis Anak-anak di Gaza, Alami Kelaparan dan Gizi Buruk Hingga Tak Punya Tenaga Untuk Menangis

RIAU24.COM - Selain krisis obat-obatan di Gaza, bencana kelaparan pada anak-anak di sana juga semakin memburuk di tengah perang yang hampir berlangsung selama enam bulan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Eksekutif United Nations Children's Fund (UNICEF), Catherine Russell dalam sebuah wawancara dengan CBS News pada Minggu (17/3/2024).

Russell menceritakan pengalamannya saat berada di bangsal anak-anak yang mengidap anemia dan gizi buruk yang parah di rumah sakit Gaza.

Diakuinya, seluruh bangsal di rumah sakit tersebut begitu sepi dan anak-anak yang kondisinya sangat lemah sudah tak memiliki tenaga untuk menangis.

"Seluruh bangsal benar-benar sepi. Karena anak-anak, bayi bahkan tidak punya tenaga untuk menangis," ungkapnya.

Lebih lanjut, Russell juga membeberkan total kematian anak-anak di Gaza akibat perang, jumlahnya melebihi 13 ribu orang.

"Ribuan lainnya terluka atau kami bahkan tidak dapat menentukan di mana mereka berada. Mereka mungkin terjebak di bawah reruntuhan," ujar Russel seraya mengatakan belum pernah melihat jumlah sebanyak ini di seluruh dunia.

Selain itu, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), satu dari tiga anak di bawah usia dua tahun di Gaza utara kini mengalami kekurangan gizi akut. Badan tersebut juga memperingatkan bahwa kelaparan akan terjadi di wilayah kantong yang terkepung dan menghadapi pemboman Israel yang tiada henti selama lebih dari lima bulan.

Serangan militer Israel terhadap Gaza yang dikuasai Hamas telah membuat hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan.

Kritik internasional meningkat terhadap Israel karena jumlah korban tewas di Gaza sudah lebih dari 31 ribu orang.

Awal bulan ini, seorang pakar PBB menuduh Israel sengaja menghancurkan sistem pangan Gaza untuk menekan warga.

Israel membantah tuduhan genosida dan mengatakan bahwa mereka bertindak untuk membela diri setelah serangan Hamas 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang. ***