Menu

Sejumlah Gempa di Jawa Muncul dari Sesar yang Belum Dipetakan

Rizka 4 Apr 2024, 04:59
Gempa
Gempa

RIAU24.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut, sejumlah gempa di Pulau Jawa muncul dari sesar yang belum terpetakan. Karenanya, kewaspadaan diperlukan tak hanya pada sesar aktif besar seperti sesar Lembang atau sesar yang sudah dipetakan.

"Sesar-sesar di Jawa terlihat melewati kota-kota besar dengan infrastruktur yang sudah terbangun dan padat penduduk. Sesar-sesar di daerah lain yang sudah mulai terpetakan, perlu diteliti lebih detail," kata Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Sonny Aribowo dalam webinar Talk to Scientists 'Pemetaan Sesar Pulau Jawa serta Mitigasi Risiko Bencana Geologi', Rabu (3/4).

BRIN sedang melakukan penelitian di bidang pemetaan sesar di sepanjang Pulau Jawa, membentang dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi. 

Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan memetakan potensi risiko bencana gempa di wilayah tersebut, mengingat Pulau Jawa merupakan pulau dengan penduduk terpadat. 

Proyek ekspedisi yang dilakukan oleh BRIN tak hanya memetakan sesar, tetapi juga mencakup pemetaan palung, gunung, dan bukit di bawah laut.

Adapun sesar di Pulau Jawa yang sudah pernah diteliti dan dipublikasikan, yaitu:

  1. Sesar Cimandiri
  2. Sesar Lembang
  3. Java Back-arc Thrust/Baribis-Kendeng
  4. Sesar Opak
  5. Sesar Mataram
  6. Sesar Garsela
  7. Sesar di Karangsambung
  8. Sesar Pasuruan.

"Selain itu, juga dilakukan penelitian terhadap jalur Sesar Rembang-Madura-Kangean Sakala, Somorkoning. Terbukti aktif dilihat dari pergeseran morfologi dan trenching paleoseismologi," kata Sonny.

Beberapa sesar yang sempat menyebabkan kejadian gempa merusak juga masih diteliti BRIN, seperti sesar di Cianjur, sesar di Sumedang dan sekitarnya. Sesar Java Back-arc Thrust sendiri saat ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut, karena berpotensi merusak daerah perkotaan seperti Semarang dan Surabaya.

"Gempa ternyata muncul di daerah yang understudied sebelumnya seperti Cianjur, Sumedang, dan bahkan yang terbaru adalah Laut Jawa di dekat Pulau Bawean," jelasnya.

Dia menambahkan, perlunya kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat melanjutkan studi sesar aktif di Jawa, dan secara luas di Indonesia. Dalam hal ini pendanaan BRIN dengan skema RP Kebencanaan, RIIM invitasi, BMKG dengan IDRIP, Badan Geologi, universitas, dan instansi lain dapat saling melengkapi.