RIAU24.COM - Siak-Sosok berseragam itu berdiri di antara pelayat, dengan wajah tenang dan mata yang turut sembab. Ia bukan kerabat, bukan tetangga dekat. Namun kehadirannya memberi kehangatan tersendiri bagi keluarga yang tengah berduka. Dialah Bripka Jumi Perdamaian Sihombing, Bhabinkamtibmas Kampung Pinang Sebatang Timur, yang pada Selasa (3/6/2025) turut hadir dalam prosesi pemakaman almarhum Bapak Sanurih bin Karsila (62), warga RT 001 RW 006 Dusun Tiga Indah, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.

Almarhum menghembuskan napas terakhir pada Senin malam pukul 22.30 WIB. Keesokan harinya, ratusan pelayat hadir mengantar kepergian beliau ke peristirahatan terakhir. Di antara kerabat dan warga, Bripka Jumi turut memberikan penghormatan, menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga, dan berdiri di tengah masyarakat — bukan sebagai penegak hukum semata, tetapi sebagai saudara.

"Kami dari Polsek Tualang turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum diampuni segala kesalahannya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan," ucap Bripka Jumi dengan tulus.

Kehadiran Bripka Jumi dalam momen duka ini bukanlah kali pertama. Sosoknya memang dikenal dekat dan aktif membangun komunikasi dengan warga di wilayah binaannya. Dari kegiatan gotong-royong, pengajian, hingga peristiwa kedukaan, ia selalu berusaha hadir sebagai wujud nyata peran humanis Polri.

Kapolsek Tualang Kompol Hendrix, S.H., M.H., mewakili Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, S.H., S.I.K., M.Si., menyampaikan bahwa keterlibatan Bhabinkamtibmas dalam kegiatan sosial masyarakat merupakan bentuk implementasi dari semangat "Polri yang Presisi", yang mengedepankan pelayanan prima dan empati terhadap warga.

"Kehadiran anggota kami dalam situasi seperti ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga cermin kehadiran Polri dalam kehidupan sosial masyarakat. Ini adalah komitmen kami untuk terus menjalin kedekatan emosional dengan masyarakat," ujar Kompol Hendrix.

Dalam suasana duka, terjalin silaturahmi. Dalam kesedihan, hadir kehangatan dari figur kepolisian yang hadir bukan untuk menegakkan aturan, melainkan menjalin rasa kemanusiaan. Tindakan sederhana namun bermakna ini diharapkan menjadi inspirasi bagi anggota Polri lainnya untuk senantiasa hadir, tidak hanya saat masyarakat membutuhkan bantuan hukum, tapi juga dalam setiap momen kehidupan mereka.

"Kami akan terus hadir, dalam suka maupun duka. Karena kami adalah bagian dari masyarakat itu sendiri," tutup Bripka Jumi.

Melalui langkah-langkah kecil penuh empati seperti ini, Polri membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat dibangun bukan hanya dari ketegasan, tapi juga dari ketulusan.(Lin)