Studi: Dewasa Muda Lebih Tidak Bahagia Daripada Generasi Paruh Baya
RIAU24.COM - Selama beberapa dekade, para peneliti mendokumentasikan apa yang kemudian dikenal sebagai ‘punuk ketidakbahagiaan paruh baya’.
Orang-orang cenderung memulai masa dewasa muda dengan suasana hati yang relatif positif, tenggelam dalam keputusasaan di usia sekitar 50 tahun, dan kemudian kembali bahagia menjelang masa pensiun.
Namun, sebuah studi global baru menunjukkan bahwa pola tersebut telah terbalik, berkat Gen Z.
Penelitian yang mencakup 44 negara, termasuk AS dan Inggris, menemukan bahwa generasi muda dewasa saat ini berusia sekitar 12 hingga 28 tahun melaporkan tingkat keputusasaan dan kecemasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dibandingkan dengan generasi sebelumnya pada usia yang sama.
Alih-alih mengalami masa-masa sulit di usia paruh baya, Gen Z menghadapi apa yang disebut para peneliti sebagai ‘lereng ski’, di mana penderitaan dimulai dengan berat di masa muda dan berangsur-angsur mereda seiring bertambahnya usia.
“Hal ini sepenuhnya didorong oleh meningkatnya kesehatan mental yang buruk di kalangan anak muda,” kata rekan penulis studi Alex Bryson.