Perundungan Ternyata Bisa Picu Reaksi Ekstrem pada Anak, Ini Penjelasannya
"Ideologi ekstrem sering kali memberi pesan kebalikan: kamu bukan korban, kamu pejuang. Narasi seperti ini sangat kuat bagi otak remaja yang sedang membangun konsep diri," terang Arnold.
Remaja pada dasarnya sedang mencari makna, pengakuan, dan rasa kendali atas hidupnya. Ketika semua itu tidak mereka dapatkan dari lingkungan yang aman, mereka lebih mudah tertarik pada siapa pun yang datang dengan pesan 'kami paham kamu.'
4. Membangun ruang aman dan empati
Arnold menegaskan, memahami mekanisme di balik respons anak terhadap bullying bisa menjadi dasar penting dalam pencegahan kekerasan dan radikalisasi. Anak perlu ruang aman untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.
"Membangun empati, literasi emosi, dan rasa diterima jauh lebih efektif daripada sekadar memberi nasihat," tuturnya.
Pada akhirnya, tidak ada satu cara universal dalam menghadapi dampak bullying. Setiap anak memiliki dunia emosinya sendiri.