Menu

Polisi Tangkap Preman Kampung Ini, Terkenal Spesialis Intip Pengantin Baru dan Janda

Riki Ariyanto 6 Mar 2020, 19:58
Preman kampung di Kabupaten Solok Selatan ini akhirnya diringkus polisi karena diduga mencabuli seorang janda (foto/ilustrasi)
Preman kampung di Kabupaten Solok Selatan ini akhirnya diringkus polisi karena diduga mencabuli seorang janda (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM - Sabtu 6 Maret 2020, Hal yang tak patut dicontoh dari pria berinisial SP (50) ini. Preman kampung ini akhirnya diringkus polisi karena diduga mencabuli seorang janda.

Dilansir dari situs Langgam, kejadian terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar). Dari keterangan polisi, sebelum beraksi, SP mengintip janda itu dari luar rumah. Setelah dirasa aman, lalu SP masuk lewat jendela kemudian melakukan tindakan pencabulan.

zxc1

Hal itu dibenarkan Wakil Kepala Polres Solok Selatan Kompol Ediwarman. Bahkan ternyata SP dikenal oleh warga sekitar sebagai spesialis pengintip orang yang sedang tidur, terutama pengantin baru.


“Pelaku ini spesialis intip rumah warga, sasaran yang terindikasi berhubungan badan. Terutamanya itu bagi pengantin baru,” sebut Ediwarman, dihubungi Langgam.

Ediwarman ungkap aksi mengintip orang tidur itu ternyata sudah dilakukan SP sejak lama. Warga sebenarnya resah, hanya saja takut melapor sebab SP dikenal sebagai preman kampung.

zxc2

“Pelaku ini memang sering melakukan ini (intip), hobinya memang aneh. Itu setiap malam dilakukan dan telah berlangsung sejak lama. Pelaku dikenal preman di kampung itu,” sebut Kompol Ediwarman, Senin (2 Maret 2020).

Hanya saja sebab dorongan warga banyak, janda yang merupakan korban pencabulan SP memberanikan diri membuat laporan ke polisi. Setelah laporan masuk, kepolisian bergerak cepat dan melakukan penyelidikan terhadap SP.

“Tim Jardit (Hajar Bandit) yang kami bentuk beberapa waktu lalu ini berhasil mengungkap pelaku pencabulan. Pelaku melakukan aksinya terhadap seorang janda itu,” tutup Kompol Ediwarman.

Sungguh perbuatan yang tak patut. Kini SP si preman kampung harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan warga terutama pengantin baru di kampung bisa bernafas lega dan tak was-was takut diintip lagi deh. (Riki)