Menu

Polemik Karikatur Nabi Muhammad, Erdogan Serukan Boikot Produk Prancis

Riko 27 Oct 2020, 09:24
Erdogan (net)
Erdogan (net)

Pemerintah Qatar mengeluarkan pernyataan mengutuk karikatur itu sebagai retorika populis yang menghasut pelecehan agama. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyatakan di Twitter bahwa menghina Muslim adalah penyalahgunaan kebebasan berbicara oportunistik. Upaya tersebut hanya menyulut ekstremisme.

Pernyataan dari berbagai negara ini dibarengi dengan aksi di lapangan. Di Bangladesh pada Senin, pengunjuk rasa memegang plakat dengan karikatur Macron bertuliskan "Macron adalah musuh perdamaian". Sementara parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik utusannya dari Paris.

Sebuah supermarket di Kuwait telah menurunkan rak kosmetik L'Oreal dan produk perawatan kulitnya setelah serikat koperasi memutuskan untuk berhenti menyimpan barang-barang Prancis. Sedangkan di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis, Carrefour, menjadi tren di media sosial, meskipun dua toko di ibu kota Saudi pada Senin tampak sibuk seperti biasanya. Seorang perwakilan perusahaan di Prancis mengatakan belum merasakan dampak apa pun.

Prancis adalah pengekspor utama biji-bijian ke Afrika Utara yang sebagian besar Muslim. Perusahaan Prancis di sektor otomotif dan ritel juga memiliki eksposur yang signifikan ke negara-negara mayoritas Muslim.

Menteri Perdagangan Prancis Franck Riester mengatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan dampak dari kampanye boikot tersebut. Sejauh ini hal itu terbatas dalam memengaruhi ekspor pertanian Prancis.

Meski begitu, pemerintah Prancis bersikap tegas dalam menanggapi kemarahan Muslim. Dalam sebuah kicauan di Twitter pada akhir pekan, Macron mengatakan Prancis menghormati semua perbedaan dalam semangat perdamaian.

Halaman: 123Lihat Semua